Komparasi Mercedes-Benz OH 1836 Versus Scania K360-IB, Mana Lebih Unggul ?
Walaupun rasanya agak telat, namun penulis rasa masih sangat menarik untuk dibahas… kini bus – bus kelas intercity/coach semakin menonjolkan sisi power sebagai pemuas keinginan para konsumen. Karena jujur saja… era telah bergeser.. dahulu bus hanya dianggap sebagai moda transport yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, bahkan pabrikan dengan ala kadarnya membuat bus bermodalkan chassis truk. Bisa dibayangkan bukan? 😀 , ok masuk ke pokok bahasan.. medium-high power bus yang kebetulan memiliki spesifikasi yang “mirip – mirip” Scania K360 IB vs Mercedes Benz 1836
Mercedes-Benz OH 1836 Punya Putra Pelangi 🙄
Scania K360 IB punya Siliwangi Antar Nusa (SAN) 🙄
Sama sama berkubikasi diatas 10.000 cc, dan memiliki output power di angka 360 Hp (pembulatan) membuat kedua merk asal eropa ini bersaing panas. Mari kita coba mendalami ringkasan spesifikasi dari masing masing merk
Mercedes – Benz OH 1836 / O 500 R
Cylinder : 6 (Euro 4)
Displacement (cc) : 11967
Maximum Power (hp) : 354
Maximum Torque (nm) : 1600Scania k360 IB 4×2 Opticruise
Cylinder : 6 (Euro 3)
Displacement (cc) : 12700
Maximum Power (hp) : 360
Maximum Torque (nm) : 1750
Dari spesifikasi diatas dapat dilihat Scania memiliki sedikit keunggulan dari sisi torsi dan horsepower yang dihasilkan. tentu saja ini juga peran dari kubikasi yang lebih besar sekitar 733 cc dari Mercedes. Namun pastinya selisih itu tidak akan begitu berarti ketika di lapangan.
Baca Juga :
Sejarah Bus Antar Lintas Sumatera (ALS), Legenda Dan Pelopor Bus Jarak Jauh Di Indonesia
PO Pandawa 87, Pendatang Baru Asal Pasuruan Nan Elegan Di Segmen Bus Pariwisata
PO Raya, Nostalgia Seat Pesawat Trijet DC-10 Garuda Business Class Di Dalam Bus Malam
Tipe – tipe Air Conditioner (AC) Yang Terdapat Pada Bus Besar
Mengidentifikasi Merk dan Tipe Bus Yang Beredar Di Indonesia – Hino AK8
Ketika berbicara raihan top speed, Mercedes sepertinya sangat konsen dengan safety.. inilah yang bagi sebagian orang dirasa menjadi kelemahan dari 1836, yaitu dilimitasinya kecepatan sehingga maksimal bus bisa berlari 100 km/h saja.. beda dengan Scania K360 yang masih sanggup melewati angka 125 km/h dengan mudah. Namun dikala menemui tanjakan panjang.. disinilah keduanya saling bersaing, final rasio gearbox Mercedes lebih panjang (6-speed), sehingga tidak terlalu sering mengganti gear seperti Scania (7 & 8-speed) untuk berlari di kecepatan yang sama (80-100 km/h).. tapi ini juga tidak bisa menjadi acuan karena pada praktek di lapangan bisa saja berbeda.. yang pasti close ratio pastinya sangat membantu dikala menghadapi tanjakan yang curam
kesimpulannya diantara kedua bus diatas ini.. jika diadu lari di trek datar.. menang yang atas XD
Baik Scania maupun Mercedes, keduanya juga menggunakan air suspension, dan dilengkapi retarder yang berperan dalam mengatur pengereman, distribusi power dan mengatur kestabilan bus kala bermanuver. Selain itu dari sisi kenyamanan dan kemewahan.. sepertinya Scania bisa dibilang unggul dalam hal ini..
Berikut foto Dashboard dalam balutan body karoseri Laksana :
Abaikan bentuk dashboard, karena itu karya dari karoseri sehingga terlihat serupa dengan tambahan lapisan wood panel. mari kita fokus pada Persneling, Cluster indikator dan speedometer, serta setir, tampak scania jauh lebih terasa aura mewahnya.. satu poin lebih buat scania. Karena disini mercedes kurang memberikan sedikit detail pada setirnya.. logo mercedes hanya sekedar cat warna putih saja.. bukan menggunakan emblem chrome seperti khas mercedes… walau sepele tapi ini mampu menambah aura kemewahan bila mercedes mau mengaplikasinya.
Terakhir, dari aftersales, scania masuk ke indonesia melalui Astra Group.. Yaitu dibawah naungan United Tractors selaku APM Scania untuk Indonesia. Mercedes sendiri sudah lama mencengkramkan kaki di Indonesia sehingga rasanya penulis tidak usah menjelaskan lagi karena pasti sudah pada tahu . So, keduanya disini sama kuat dalam sisi branding dan aftersales sehingga hasilnya bagi penulis : seimbang.
- Karoseri Morodadi Prima Akhirnya Merilis Varian Bus Double Deck Terbaru
- GIIAS 2018 : Mengintip Detail Adiputro Ultra High Deck, Bus Lowdrive Pertama Di Indonesia
- Sejarah Karoseri Ternama Di Indonesia, Karoseri Tugas Anda
- Sejarah Karoseri Ternama di Indonesia, Karoseri Cipta Karya
- Sejarah Karoseri Ternama Di Indonesia, Karoseri Nusantara Gemilang (NusGem)
- Mengenal Karoseri “Equator” Spesialis Body Repair Bus Di Indonesia
- Sejarah Karoseri Ternama Di Indonesia, Karoseri Trisakti
Masalah harga.. nah inilah yang menjadi keunggulan Mercedes-Benz.. berkat pabrik perakitan di wanaherang, Mercedes mampu menekan harga sehingga lebih murah daripada Scania yang masuk dengan cara impor, yang berimbas pada harga jual yang lebih mahal. Kabarnya Mercedes pun mampu memproduksi hingga 10 unit bus perharinya.. wah disini unggul telak .. pantas saja populasi 1836 kian hari kian banyak.. 😮
yang di foto ini K380 IB lho.. keren doffnya
Kedua – duanya pun rata – rata digunakan oleh perusahaan otobis di jawa sebagai armada dengan kelas executive keatas.. kecuali pada PT. ALS (Antar Lintas Sumatra, red) yang menggunakan 1836 sebagai armada AC Ekonomi Trayek Medan-Padang (nomor body 94) dan Medan-Bukittinggi (nomor body 206) XD .
Jadi, yang mana pilihan pemirsa? monggo coret-coret di kolom komentar.. 😀
(imt)
foto : bismania, google, fotografi bus
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- Wisata Unik di Jakarta Era New Normal, Tetap Jaga Jarak Ya!
- Tarif Baru Bus Doa Ibu, Beberapa Trayek Sudah Kembali Beroperasi
- Tarif Baru Bus Primajasa, Kembali Beroperasi 8 Juni 2020 Besok
- Bus Double Decker Laksana Sudah Tiba Di Bangladesh!
- 8 Alasan Hino RK8 Menjadi Favorit Para Pengusaha Bus
- Mencoba Layanan Terbaru Bus Rosalia Indah Double Decker
- Pengalaman Naik Bus Sempati Star Double Decker Jakarta – Medan (Part 3)
- Pengalaman Naik Bus Sempati Star Double Decker Jakarta – Medan (Part 2)
- Pengalaman Naik Bus Sempati Star Double Decker Jakarta – Medan (Part 1)
- Karoseri Morodadi Prima Akhirnya Merilis Varian Bus Double Deck Terbaru
- Pengalaman Naik Bus ALS Ke Medan, 67 jam Menjelajah Sumatera (Part 2)
- Pengalaman Naik Bus ALS Ke Medan, 67 jam Menjelajah Sumatra (Part 1)
- Mengenal Diesel Runaway, Mimpi Terburuk Para Pemilik Kendaraan Diesel
- Setelah 20 Tahun, Akhirnya Trip Lagi Naik Bus ALS ke Medan
- AHM Hadirkan New Honda Scoopy 2025, Banyak Yang Berubah
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
compare sama bis volvo om yang sekarang kayaknya ga dimasukin lagi sama indotruck . .
Volvo B12M ? iya nih indomobil grup kayaknya ga serius… 🙁
B9R sama B6R juga bisa di compare sama yang sekelasnya om…
Telolet 😀 http://macantua.com/2015/12/21/sentul-gagal-gelar-motogp-wajar-kalau-pun-itu-terjadi/
http://sakahayangna.com/2015/12/22/kira-kira-seperti-ini-saat-cbr-cbu-pakai-fairing-cbr-500-2016/
ralat om,itu dashboard karoseri laksana bukan new armada.
wah iya .. thanks mas agus koreksinya 😀
Setau ane k360ib yang comfort shift 7 speed dah om. Kalo yang manual sama opticruise baru 8 speed om hehehe
Jozz, makasih penjelasan detailnya mas 😀
Keren euy spesialis nih,out of the box. Landjoetkan mbah
http://indoride.com/2015/12/21/motogp-sentul-2017-dibatalkanini-alasan-dorna/
Jozz.. 😀
Jozzzz…
ane sudah tiga kali menikmati SAN Scania padang bengkulu, mak joss, sayang kehadiran toilet justru mengganggu istri saya , karena baunya masih bocor ke kabin, entah mungkin penumpang ngga disiplin siram toilet atau memang airnya kurang hehe
toilet itu sebenarnya butuh – butuh ngga sih mas.. pastinya kalo saya pribadi sih lebih suka buang air di rumah makan atau pas lagi singgah di rumah makan
Mas spesifikasinya tolong dilengkapi donk, Max HP … @ … RPM, Mas Torque … @ … RPM.
Kalo soal gear lebih banyak, menurut saya lebih bagus krn bisa menyesuaikan max torque dgn kecepatan dan kecuraman jalan, ujung2nya kendaraan bisa dioperasikan dgn best economy.
Walaupun kalo cuma datar kayak Pantura Jawa, gear banyak kurang manfaat, tapi kalo di pegunungan, gear banyak akan sangat membantu.
Btw di sini ada kah bis yg pake perseneling otomatis?
Makasih lho untuk masukannya mas. nanti ditambahkan keterangannya 😀 untuk persneling otomatis banyak mas, yang baru saya tau itu armada hyundai dan daewoonya transjakarta itu matic semua. dan ada contohnya salah satu bus antar kota yang pakai Hino RG automatic itu PO MGI , dan City Trans Utama untuk armada pariwisatanya..
hino ngk ad spek yg srupa dgn kedua merk tsb kah…..
ada hino RM1 ES, cc sama, power lebih besar.. tapi sayangnya ga masuk ke indonesia
Kok bisa ga masuk ya? Apa karena faktor bahan bakar yg kurang baik di negeri ini? ?
Ralat ya, baik Scania K360 dan MB 1836 sudah diproduksi secara lokal, yakni SKD (Semi Knock Down). Beberapa bagian chassis didatangkan secara terurai dr luar dan dirakit disini.
Bicara soal gear ratio, penulis seharusnya mempunyai data valid perbandingan per gigi, tidak bisa disimpulkan dari jumlah gigi. Jadi tidak semerta-merta meyimpulkan bahwa mesin x dibandingkan mesin y lebih unggul di tanjakan. Banyak faktor seperti karakter mesin (baik torsi maupun tenaga puncak) yang mempengaruhi.
Salam, artikel yang bagus. Semoga bermanfaat
wah.. mantap nih tambahannya.. makasih banyak mas 😀 jadi sekarang baru sebagian ya (semi) belum full dirakit disini.. joss nih .. untuk perbandingan gear dan final nanti diupdate tabelnya mas. mantap nih 😀
Mantap om postingannya. Nice
pengalaman saya om, naik Sempati Star kelas sama (Non Stop) 1836 maupun yg Scania K360ib nya (yg ini manual), saat tanjakan di daerah seulawah (menuju Medan), menurut saya Scania lbh unggul, krn tarikannya lbh mantap. Selain itu, kalau raungan mesin, 1836 jauh lbh meraung (posisi saya sama2 di seat terdepan, body sama2 AP). Kalau suara mesin mgkn bias ya tp kalau kita menaikinya, saya rasa lbh unggul Scania. CUma kalau trek lurus, tergantung sih Min. Pernah ada yg posting cerita perjalanan di bismania.com, Non Stop Scania mengejar 1526 PMTOh di trek lurus, gak kekejar, hehehe..
lanjutkan Min tulisan2nya..semakin banyak semakin bagus.
nyimak.. sumpah ane gak faham kek gene..
http://munivmotoblog.com/2015/12/22/hbd-jatimotoblog-ke-4-perjalanan-menuju-lokasi-vila-yang-gila-bener-bro/
Pingback: Mengenal Varian Mesin dan Chassis Bus Hino RK Series, Inilah Ciri – Cirinya! | imotorium
Pingback: Mengenal PO Budiman, Penguasa Jalur Selatan Jawa Barat | imotorium
Pingback: Sejarah Panjang Bus Mercedes – Benz Dalam Galeri (Early Era / Part 1) | imotorium
Pingback: Mercedes-Benz O 6600 H, Bus Pertama Mercedes Yang Bermesin Belakang Di Dunia | imotorium
Pingback: Aksi Nekat Kondektur Bus Setia Negara “ALFARRUQ” Ini Membuat Deg – Degan Masbro !!! | imotorium
Pingback: Mengenal Varian Bus Hino Bertransmisi Automatic Yang Beredar Di Indonesia | imotorium
Pingback: Sejarah Karoseri Ternama Di Indonesia, Adi Putro | imotorium
Pingback: Sejarah Karoseri Ternama Di Indonesia, Karoseri Tentrem | imotorium
Pingback: Mengenal Bus Scania Bermesin Depan Di Indonesia, Scania F Series | imotorium
Pingback: Penampakan Mercedes OH 1521 Dengan Balutan AdiPutro Jetbus 2+ SHD, Keren Readers !!! | imotorium
matap scania…
http://www.duniatraveling.co.id
Pingback: Tematis GIIAS 2015 : Impressi Cabin Bus Mewah Scania K360 – Adiputro | imotorium
Pingback: Tematis GIIAS 2015 : Impressi Bus Double Decker Mercedes OC 500 RF 2542, Adiputro | imotorium
Pingback: Profil PO. Nusantara, Raja Jalanan Asal Muria Raya | imotorium
Kalau untuk mengadu mana yg lebih cepat antara scania sm MB saya rasa tergantung skil pilotnya…
Tul,Tasik – Jakarta naik Budiman bt 04 (1836) berangkat jam 12 malam nyampe sebelum subuh (itu juga udah istirahat 1/2jam di RM)
Pingback: Mengenal Scania K250UB, Bus Yang Akan Menggantikan Keberadaan Metromini dan Kopaja | imotorium
Pingback: Profil PO. NPM, Perusahaan Bus Tertua Di Indonesia Asal Sumatra Barat | imotorium
Pingback: Impresi Singkat Bus Blue Star OH 1632 Di IIBT 2016, The One and Only Mercedes – Benz OH 1632 Di Indonesia | imotorium
om bikin ulasan tentang Po tertua di Sumatra barat om yaitu PO NPM
sudah ada masbro 😀 di search saja
https://imotorium.com/2016/03/18/profil-po-npm-salah-satu-perusahaan-bus-tertua-di-indonesia-asal-sumatra-barat/
Kalo urusan speed, Scania Recomended. Tapi untuk kenyamanan pilih MB deh ???
Sudah trademarknya masing masing.. 😀
kalo q si pilih scania nya donk masih langka jg di indonesia joioxzzzzzzzzzz tenan lah scania
scania banter tenan 125 km masih kecil kalo mercedes 100 km susah apalagi suspensi nya scania jg jozzzz bgt masih lanka juga di indonesia scania
1836 O 500 R Om Bukan OC 500RF Sekadar Koreksi
Bt 04 bcb (1836) di tanjakan & trek lurus bisa sarua speed na… 80 kpj++ …. scania no komen can ngasaan,da ewh di Tasik ???
Klu saya pengen thu ja berapa harga bus scania k380ib dgn body jet bus 2 hd
Pingback: Mengenal PO. Haryanto, Buah Manis Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakal Seorang Purnawira TNI | imotorium
Pingback: Mengenal Si Bus “Hijau” Asal Pulau Dewata, PO Gunung Harta | imotorium
Ane menyukai balapan bis di tanjakan bukan ditrek datar.
Sebagaimana kenangan ane balapan lawas bis bandung – jakarta lewat puncak dimenangkan OH1113 prima vs hino RK primissima
biarpun kalah top speed tpi ane ttp milih mb oh1836,
Pingback: Mengenal Bus PO Harapan Jaya, Si “Kuda” Oranye Asal Tulungagung. | imotorium
Semangat PT A.L.S kobarkan semangat orang medan
Jika ingin memodifikasi dsebuah karoseri.chasis.a beli sendiri atau udah termasuk biaya pembuatan bis di karoseri
Kalau modif ya tinggal bawa chassis yang ada mas ?. Semua bus di Indonesia pasti lebih dahulu beli chassis kemudian dikirim ke karoseri untuk dibuatkan body nya sesuai permintaan
produk eropa emang juara
jozz
tapi tetep bos ane lbih suka hino RN
Pingback: Komparasi Mercedes-Benz OH 1836 Versus Scania K360-IB, Mana Lebih Unggul ? – All About Life
Pingback: 1992 Mercedes Benz Mercedes 300d