Review Kijang Super KF40 Short Chassis Setelah Dua Dekade
imotorium.com – Siapa yang tidak tau mobil satu ini?? ya inilah sang mobil tiada duanya.. Toyota Kijang. Mobil ini adalah milik kakak dari almarhumah Ibu penulis, punya almarhum Uwa (panggilan Paman / Om dalam bahasa sunda. red). Mobil ini masih atas nama tangan pertama sejak beli, walau saat ini sudah balik nama ke sepupu. Penulis beberapa hari ini berkesempatan mereview mobil legendaris ini.
Toyota Kijang KF40 ini merupakan generasi ketiga dari seluruh dinasti Toyota Kijang, mobil yang mengambil nama dari akronim Kerjasama Indonesia – Jepang (Kijang) ini menggunakan mesin 5K, berpengabut karburator, OHV 1500cc 4 silinder yang sanggup menghasilkan power yang terbilang pas di masanya..63 Hp. Kecil memang untuk ukuran mobil 1500 cc, namun mesin konvensional ini bisa dibilang less maintenance.. saking badaknya semenjak beli hingga memasuki usia ke 22 tahun sekarang mobil ini belum pernah turun mesin. Bengkel mana saja bisa menerima ini mobil buat dibongkar pasang mesinnya.. awesome lah B-)
Dashboard keseluruhan menggunakan hard plastic yang memang hard, ngga kek mobil sekarang yang mlenat-mlenut pas ditekan, kualitasnya bagus.. minim rattling walau sudah 20 tahun lebih. Namun karena agak sering terpapar sinar matahari dashboardnya kini pudar warnanya..
atapnya lumayan mulus, bila diperhatikan secara cermat tepat di pilar B, disana ada sambungan atap .. ya, aslinya memang semua kijang kotak / super yang beredar berbasis mobil pick up.. yang kemudian pengerjaan bodynya dikerjakan kembali oleh Karoseri.
Ada beberapa karoseri besar yang dilibatkan kala itu, mulai dari Rover, Nusa Cendana Harum, Superior Coach, Nasmoco Body Tech, Hobart, Roda Nada Karya, Kencana, Perkasa dan Montana serta lain – lain. Masing – masing membawa ciri khas tersendiri pada body buatannya.. dan tentu saja kualitas buatannya tidak serapih pekerjaan langsung oleh ATPM nya.
Biar kata body buatan karoseri, namun kualitasnya jempolan.. platnya tebal walau masih dibantu sedikit dempul untuk meratakannya, karena pada generasi kijang super setelah keluaran 1992, sudah mengadopsi Teknologi Full Pressed Body, yang dikenal juga Toyota Original body.
Sudut atap yang berfungsi juga sebagai talang air sudah termakan karat. sangat wajar mengingat usianya.. terpapar berbagai macam kondisi cuaca.. sepertinya jika ada dana lebih mau dibabat habis ini karat.. karena biasanya karat yang tampak hanya seukuran kuku.. begitu dibuka sudah malah menjalar kemana – mana
Rear lamp sedikit diisengi dengan menggunakan LED. Mayan lebih terang pokoknya kalo malam.. jauh dari kesan temaram yang memang lekat sama lampu – lampu mobil jadul.
Beranjak ke interior, suasananya agak unik, karena menerapkan desain dashboard yang terasa gado – gado, ya cluster speedometer hingga headunit berasa seperti sebuah sedan, sedangkan disebelahnya mulai glovebox dan kisi ac terkesan seperti semestinya mobil pick up. Sisi ini jugalah yang tidak berubah semenjak kemunculan Kijang Generasi 3 di tahun 1986 (hanya warnanya saja dari coklat ke abu – abu gelap). Bentuk setir 2 spoke yang khas, tuas persneling yang panjang dan satu ciri khas lagi yaitu rem tangan yang belakangan ini mulai dikenal lagi melalu varian mobil LCGC datsun GO. Cluster speedometer sendiri begitu sederhana dengan absennya takometer. Oya, doortrimnya dari depan hingga belakang pakai lapisan empuk alias softpad.. walau ala kadarnya.
Walau dari luar sepertinya ukuran mobil ini tidak seberapa.. tapi begitu masuk interiornya akan sedikit heran.. lah lega benar.. baik itu headroom atau legroom. naik ke dalam mobil ini benar – benar mudah, dan tidak berasa susah ketika bergeser dari kiri ke kanan. seat row keduanya tidak bisa diadjust recliningnya seperti seat depan. namun sudut yang diberikan dirasa sudah cukup, dalam artian tidak bikin pegal – pegal amat namun tidak terlalu nyaman juga. Jendela tengah model slide, namun ada beberapa fitur yang belum tampak di seluruh bagian mobil ini yaitu cup holder dan console box, padahal banyak ruang tersisa. Satu poin plus lagi, walau mobil ini berpenggerak belakang (RWD), kita tidak akan menemukan gundukan / kuburan tranfer case di lantainya, seluruhnya rata kecuali bagian depan dekat tuas transmisi. Terimakasih untuk ladder frame dan bodynya yang tinggi.. Jozzz
Bangku tengah ngga bisa dilipat sampe jungkir kek mobil sekarang yak.
untuk bangku paling belakang masih dalam mode face to face. konfigurasi bangku ini dapat memuat 4 orang dengan postur sedang.. lebih nyaman bila di varian long chassis karena lebih lega lagi.
Impresi berkendara
Karena ini mobil minibus, maka penggunaannya pun sewajarnya saja. Akselerasi dari mesin OHV 5K ini bisa dibilang enteng dari putaran bawah. Torsi yang dimiliki si Kijang Super ini termasuk bagus, Sehingga body berat yang dihela mobil ini tidak begitu terasa walau diisi penuh oleh penumpang. Setirnya sendiri sudah menganut tipe rack & pinion yang lumayan membantu meringankan putaran walau belum mengaplikasi power steering. Feedback dari setir terasa baik. Kemampuan menikung di kecepatan sedang juga terbilang baik, body rollnya tidak berlebihan untuk ukuran minibus.. jadul. wajar saja banyak yang senang naik ini mobil karena ngga bikin cepat mual, bahkan di perjalanan jauh.
Performa maksimal yang pernah dijajal dari mobil ini sendiri di tol cipularang belum lama ini sanggup meraih angka 140 km/h.. mesin sudah teriak karena rasio gigi yang pendek, dengan konsekuensi besar dan butuh nyali tinggi karena remnya ngga pakem – pakem amat. Kecepatan tinggi tersebut juga sebanding dengan bensin yang disedot. Lupakan eco driving dengan mobil ini, karena dalam penggunaan waras saja.. alias jarang geber.. ketemu 1 : 10 km untuk konsumsi bensin sudah bersyukur.
Wajar saja, walau usianya kini sudah tidak lagi muda.. mobil ini masih banyak pencintanya. Tidak cuma kaum babeh – babeh saja, anak mudapun kini sudah banyak yang mulai menggemari mobil ini. Desain yang menurut penulis lumayan tidak termakan zaman, dan kemudahan dalam merawatnya menjadi alasan utama.. mobil ini juga memiliki pasaran yang lumayan stabil, malah masih mahal. Kini bila masbro sekalian berminat ingin piara Kijang Super baik itu generasi 5K atau 7K, siapkan saja dana mulai 40-70 juta rupiah tergantung kondisi. PR yang ditemui tentu saja berkisar pada body yang sudah termakan karat di beberapa sisi, kaki – kaki.. dan sedikit di interior. Ngga akan memakan biaya terlalu besar untuk merestorasinya.. dijamin puas lah piara ini mobil.
Semoga berguna. (imt)
foto : pribadi
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
- DAM Perkenalkan New Honda Genio Secara Hybrid
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
- DAM Perkenalkan New Honda Genio Secara Hybrid
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
wih mobilnya sama… cuma punya saya bodinya pikep dan udah nggak karuan bentuknya gara² dipake angkut berat trus. kakinya diceperin dikit biar kekinian walau akhirnya jadi keras banget… soal mesinnya masih jos. konsumsi bbm pernah 1:3 pas bawa pasir naek turun gunung ?
woh sayang, yang pick up jarang lihat yang masih mulus wkwkwk.. konsumsi bbm udah kek supercar tuh wkwkwkw
Harganya masih awet bener.. bertahan.
Salah satu mobil yang susah turun harganya
Karena memang tiada duanya. Karbu kijang juga paling banyak dicari. 🙂
Kijang mmg juara
https://satuaspal.com/2016/08/31/jangan-lupa-black-auto-battle-2016-solo-di-the-park-besok-sabtu/
Jozz
Punya bapak 7k, keluaran 95, sama, tangan 1..
Tos dulu mbah
Wkwkw toss.. 7K enak tenaganya berasa
Iya sih, berasa juga bensinnya
saya pernah punya yg hobart.
wow, kualitas bodi hobart gmn tuh mang wis ?? penasaran euy
Hobart lumayan bagus cuman bentukna aneh mang, mesin yg ajib mah, halus euy udah tua juga.
seingat saya dulu karoseri yang paling terkenal ya Nasmoco, selanjutnya Rover, Hobart dan Montana sisanya ga kenal, itu juga tau karena ada tulisannya 😀
https://ndesoedisi.com/2016/08/30/memori-video-texmaco-engineering-division-corporate/
di belakang pintu kanan biasanya nama karoseri nempel 😀
Wuiss masih mulus tuh kijang, beda ama kijang yg sekarang :D.
kijang innopah yang sekarang jauh lebih mulus :p
G da rencana d lepas nih…?
sempat beberapa kali ada rencana dilepas, tapi akhirnya ngga jadi 😀
wih jadi nostalgia.. kijang jadul seperti ini yg jadi temen setia saya pas dulu belajar nyetir, tepatnya yg seri grand extra chassing panjang
Bodynya juga tahan bantin
*banting
*