
imotorium.com – Assalamualaikum, makin kesini tampaknya tren otomotif khususnya roda 4 mulai bergeser ke mesin diesel yah, apalagi seiring berkembangnya teknologi seperti commonrail, turbo intercooler dan lain sebagainya membuat cap diesel sebagai mesin yang “berisik, kasar dan ngga bisa diajak ngebut” makin hilang.
Bagaimana tidak, saat ini hampir semua varian mobil sudah memiliki versi diesel disamping versi mesin bensinnya. Dahulu paling hanya sekelas Truk, Bus, SUV saja yang memiliki namun kini kelas seperti station wagon, sedan, MPV, dan city car pun punya pilihan mesin diesel.
Honda Brio di India dengan mesin diesel Earth Dreams, sayangnya ngga masuk ke Indonesia
Keunggulan mesin diesel ini jelas ada di efisiensi. Dengan kapasitas lebih besar dibandingkan versi bensin pada satu tipe mobil, mesin diesel sanggup memberikan mileage lebih baik dalam konsumsi bahan bakar. Dari sisi torsi juga lebih baik karena kompresi yang tinggi sehingga tidak perlu putaran tinggi untuk meraih tenaga maksimal yang dibutuhkan.
Apalagi semenjak era modern, anggapan kuno seperti mesin diesel tidak sanggup diajak kecepatan tinggi pun sudah tidak begitu dirasakan lagi. Buktinya banyak mobil diesel yang sanggup berlari kencang bahkan lebih mudah dioprek hingga tenaganya menjadi jauh lebih beringas seperti contohnya mesin Toyota 2KD-FTV yang tertanam di Innova / Hilux, sering kan ada yang modifikasi hingga tembus 300 hp!! Byuh edan rasanya seperti apa ya mengendarainya…
Namun tak selamanya Diesel itu bebas masalah
Nah, tapi bukan berarti diesel itu mesin yang bebas masalah sama sekali. Salah satu mimpi buruk para pemilik kendaraan diesel adalah kejadian “diesel runaway” yang mana putaran mesin diesel secara tiba – tiba RPM meninggi dengan sendirinya. Kejadian ini sangat langka terjadi, namun biasanya pada kondisi seperti ini pengguna mobil diesel yang belum begitu paham akan panik karena walaupun mobil sudah dimatikan kunci kontaknya dan dicabut kelistrikannya tetap saja mesin akan menyala meraung – raung pada rpm tinggi hingga bahan bakarnya habis, bahkan di beberapa kasus mesin bisa meledak dan mobil terbakar hebat
Ingat, diesel tidak butuh pemantik busi seperti mesin biasa, cukup dengan suhu ruang bakar yang panas, asupan bahan bakar dan kompresi tinggi maka mesin akan menyala. Kasus ini terjadi biasanya karena adanya kerusakan pada ECU, pompa solar rusak, oil seal pada turbo yang bocor menjadi penyebab utama dimana mesin secara tidak terkontrol terus menyedot stok bahan bakar di tangki.
Amit – amit kalau sampai kejadian begini
Dan bila brosist saat dijalan mengalami kejadian ini, ngga ada jalan lain yang aman selain menyelamatkan diri sendiri, berikut langkah – langkah yang harus diambil yaitu :
- Tempatkan mobil sebisa mungkin dalam posisi yang aman selama masih bisa dikontrol.
- Tarik rem tangan, posisikan persneling dalam posisi netral
- Selamatkan diri dan penumpang dari dalam mobil, keluar dan menjauh dari kendaraan.
- Beritahu warga sekitar untuk menjauh dari kendaraan yang sedang “ngamuk” tersebut, karena dipastikan asap tebal akan memenuhi area sekitar dan sangat buruk efeknya bila terhirup.
- Tunggu hingga bahan bakar habis dan mesin mati dengan sendirinya.
Sebenarnya bila memiliki keberanian ada beberapa tips alternatif yang dapat digunakan, namun ini beresiko besar sekali dan tetap saja akan merusak komponen mobil. Berikut langkah yang bisa diambil menghadapi “diesel runaway” dalam waktu singkat :
- Buka kap mesin, ambil benda yang penampangnya besar dan cukup keras untuk menutup saluran intake udara atau turbo. Bisa dengan papan kayu atau buntalan kain yang besar. Jika mesin tidak dapat asupan udara maka mesin akan mati beberapa saat kemudian. Ingat langkah ini bisa merusak turbo dan bila ada benda asing yang tersedot masuk kedalam mesin berpotensi membuat mesin bisa hancur.
- Kempeskan ban belakang jika sempat, kemudian rem pastikan dalam kondisi prima. Tarik rem tangan dan rem kaki injak dalam – dalam, tekan kopling dan pindahkan langsung perseling kendaraan ke posisi paling tinggi, misal gear 5 atau 6, dan rilis kopling seperti biasa. Ingat, melakukan langkah ini akan membuat mesin mati, namun resikonya jelas gearbox bisa rusak parah.
Antisipasi agar “Diesel Runaway” tidak terjadi
Ya tentu saja dengan merawat mesin sebaik mungkin. Selalu cek kondisi mesin secara berkala. Ingat mesin diesel walau minim perawatan bukan berarti dia ngga butuh perhatian lho. Cek selalu kondisi filter solar, filter udara, kualitas bahan bakar dan bersihkan ruang bakar serta perangkat injektor / karburator secara berkala.
Mobil inventaris penulis dulu saat kerja di Tambang Batu Bara, Toyota Hilux E 2011
Bila muncul asap putih dan tidak menghilang dalam beberapa waktu, bisa jadi indikasi oli atau air masuk ke ruang bakar. Namun bila saat dinyalakan pada pagi hari tidak perlu terlalu khawatir karena itu adalah sisa deposit karbon tipis di piston yang terbakar, biasanya saat mesin sudah mulai panas akan hilang dengan sendirinya.
Semoga bermanfaat. (imt)
- Wahana Eco Movement, Gerakan Peduli Lingkungan Untuk Indonesia
- Yamaha XSR155 Hadir di Indonesia, Berikut Detail dan Harga
- Yamaha WR155R 2020, Trail Paling Powerfull di Kelasnya!
- New Yamaha Nmax 2020 Resmi Meluncur, Bisa Koneksi Ke Smartphone!!
- Plus Minus Suzuki GSX-S150 Selama 2,5 Tahun Pemakaian
- Honda Dream Cup 2019 Final di Cimahi, Berikut Juaranya
- HDC Tour Berbagi Pengalaman Dan Ilmu di SMK 2 Pasundan
- Alex Marquez Resmi Gabung Repsol Honda Musim Depan
- Mencoba Layanan Terbaru Bus Rosalia Indah Double Decker
- Honda Bikers Day Nasional 2019 Tinggal Menghitung Hari, Yuk Datang!
- CRF X-Pedition East Java Membuktikan Ketangguhan Honda CRF150L
- Honda Premium Matic Day Menarik Minat Masyarakat Tangerang
- Honda Modif Contest 2019 Jakarta, Ramai Diikuti 166 Peserta
- Honda CRF150L Tampil Keren Dengan Pilihan Warna Baru
- DAM Honda Selenggarakan HGP Creative Video Workshop Di Bandung
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
Subscribe Youtube Imotorium
Mbah telolet Mbah 😂😂😂 http://otofery.com/2018/12/27/modifikasi-yamaha-aerox-155-livery-agv-pista-gp-r-soleluna-tampil-racy/