
Alhamdulillah akhirnya penulis bisa kembali merilis artikel setelah sebelumnya terkendala masalah sinyal internet, saat ini sedang di desa mengurus keperluan adik yang baru saja lulus sekolah :D, kali ini penulis akan membahas bus yang lagi jadi Primadona di jagat transportasi darat Tanah Air.. ya.. siapa lagi kalau bukan 3 Axle Mercedes – Benz OC 500 RF 2542.Â

Bus yang awalnya sempat dijuluki “tronton” ini hadir ke Indonesia pada medio 2014 dan kemunculannya di jalanan ditandai melalui salah satu PO Ternama asal Serambi Mekah, PO. Kurnia, berbalutkan karoseri AdiPutro Jetbus 2 HD. Yang mana saat itu tentu saja menggemparkan karena belum habis hype bus bertenaga besar seperti Scania K Series dan Mercedes O 500 R 1836 yang digunakan di PO – PO besar seperti Nusantara, Harapan Jaya, Budiman.. malah muncul sesuatu yang lebih wah.
2542 ini sendiri khusus untuk yang beredar di Indonesia hadir dalam standar yang disesuaikan dengan kondisi negara kita. Mesin berkubikasi bersih 11.967 cc yang menghasilkan tenaga hingga 422 Hp / 2000 rpm dan torsi sebesar 1.900 nm / 1.100 rpm cukup besar untuk menghela bus ini hanya dengan sentuhan kaki yang lembut. Mesin OM457LA yang tertanam di chassis modular Mercedes – Benz ini sendiri khusus indonesia “hanya” sudah lolos Euro III, dengan Bluetec yang merupakan sistem pembuangan emisi mesin diesel dengan metode selective catalytic reduction (akan dibahas pada artikel khusus selanjutnya). Berbeda dengan yang beredar di luar negeri yang sudah Euro 4 dan 5.. wajar saja dilakukan penyesuaian mengingat kualitas bahan bakar di negeri ini belum begitu baik.
Teknologi yang tertanam di chassispun tidak bisa dibilang biasa saja. Chassis 2542 ini menggunakan sistem elektronik RF (Raised Floor) yang mana memiliki perbedaan dengan chassis bus kebanyakan.. chassis 2542 ini memiliki “otak” yang mana semua komponen elektronik terintegrasi dengan sebuah sistem yang diberi nama IES CAN. Yang mana fungsinya adalah memudahkan pemantauan kondisi semua unit kontrol dari bus cukup melalui IES Onboard, sistem diagnostik ini juga membantu menekan biaya perawatan bus sehingga lebih murah karena mekanik / teknisi langsung dapat mengetahui part mana yang butuh perbaikan tanpa harus memeriksa secara menyeluruh.
Baca Juga :
Scania K410, Triple Axle Sekaligus Flagship Scania di Indonesia. Rival Berat Mercedes OC 500 RF 2542
OC 500 RF ini sudah mengadopsi suspensi independen untuk menambah kenyamanan dan kestabilan kendaraan, dan air suspension tentunya menjadi fitur wajib. Bus ini bisa disetel ketinggiannya untuk menyesuaikan medan jalan yang dilalui. Axle roda ketiga juga berfungsi untuk membantu manuver bus kala menemui tikungan tajam atau kala berputar di area yang tidak begitu luas, terbukti walau bus 3 axle ini memiliki panjang kurang lebih 15 meter, memiliki radius putar sekitar 23,9 meter.
Disamping itu, pengereman bus juga semakin ciamik dengan diaplikasinya disk brake, tentu dilengkapi dengan berbagai penunjang keselamatan dan kenyamanan seperti Electronic Stability Program (ESP), Electronic Brake System (EBS), Antilock Braking System (ABS) dan Retarder yang mengatur distribusi pengereman di setiap roda serta ASR.

Saat ini user 2542 terus bertambah.. bodynya dikreasikan oleh berbagai karoseri seperti AdiPutro, New Armada, Nusgem, RS dan lainnya.. Â tercatat banyak PO Besar yang menggunakannya baik dalam format SHD ataupun Double Deck seperti PO Pelangi, Sempati Star, Efisiensi, Marissa Holiday dan masih banyak lagi. OC500RF 2542 sendiri di Indonesia dijual dalam 4 varian, yang mana tersedia juga pilihan yang menggunakan transmisi ZF Ecolife.
Semoga bermanfaat (imt). 😀
foto : google, hartono motor, bismania, fb, Â pribadi
Contact me :
- Twitter    : @imotorium
Facebook  : Imotorium Fansfage - Email     : redaksi@imotorium.com
- Youtube   : Imotorium TV
- Wahana Eco Movement, Gerakan Peduli Lingkungan Untuk Indonesia
- Yamaha XSR155 Hadir di Indonesia, Berikut Detail dan Harga
- Yamaha WR155R 2020, Trail Paling Powerfull di Kelasnya!
- New Yamaha Nmax 2020 Resmi Meluncur, Bisa Koneksi Ke Smartphone!!
- Plus Minus Suzuki GSX-S150 Selama 2,5 Tahun Pemakaian
- Honda Dream Cup 2019 Final di Cimahi, Berikut Juaranya
- HDC Tour Berbagi Pengalaman Dan Ilmu di SMK 2 Pasundan
- Alex Marquez Resmi Gabung Repsol Honda Musim Depan
- Mencoba Layanan Terbaru Bus Rosalia Indah Double Decker
- Honda Bikers Day Nasional 2019 Tinggal Menghitung Hari, Yuk Datang!
- CRF X-Pedition East Java Membuktikan Ketangguhan Honda CRF150L
- Honda Premium Matic Day Menarik Minat Masyarakat Tangerang
- Honda Modif Contest 2019 Jakarta, Ramai Diikuti 166 Peserta
- Honda CRF150L Tampil Keren Dengan Pilihan Warna Baru
- DAM Honda Selenggarakan HGP Creative Video Workshop Di Bandung
- Wahana Eco Movement, Gerakan Peduli Lingkungan Untuk Indonesia
- Yamaha XSR155 Hadir di Indonesia, Berikut Detail dan Harga
- Yamaha WR155R 2020, Trail Paling Powerfull di Kelasnya!
- New Yamaha Nmax 2020 Resmi Meluncur, Bisa Koneksi Ke Smartphone!!
- Plus Minus Suzuki GSX-S150 Selama 2,5 Tahun Pemakaian
- Honda Dream Cup 2019 Final di Cimahi, Berikut Juaranya
- HDC Tour Berbagi Pengalaman Dan Ilmu di SMK 2 Pasundan
- Alex Marquez Resmi Gabung Repsol Honda Musim Depan
- Mencoba Layanan Terbaru Bus Rosalia Indah Double Decker
- Honda Bikers Day Nasional 2019 Tinggal Menghitung Hari, Yuk Datang!
- CRF X-Pedition East Java Membuktikan Ketangguhan Honda CRF150L
- Honda Premium Matic Day Menarik Minat Masyarakat Tangerang
- Honda Modif Contest 2019 Jakarta, Ramai Diikuti 166 Peserta
- Honda CRF150L Tampil Keren Dengan Pilihan Warna Baru
- DAM Honda Selenggarakan HGP Creative Video Workshop Di Bandung
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
Subscribe Youtube Imotorium
telolet toronton 😆
awaassssss mingggiiiirrr *telolet
Ciye nu menang telolet 15 gb, jkt-bjs-cimahi ???
baru tau kalo bus torsinya bisa lebih dari 1500Nm di rpm nggak nyampe 1500…
dipasang dimobil kecil buat drag race udah njengat njengat tuh…
over torque ya pastinya :p
gmbr sasis nomer 1 kok pndek amat ya? sasis bis tuh??
itu memang aslinya sebelum disambung ulang, namanya chassis modular, semua bus yang memakai jenis chassis ini sebelum masuk sesi perakitan body di karoseri hampir semuanya pendek.
bisa baca disini seputar jenis – jenis chassis 😀
https://imotorium.com/2016/04/30/mengenal-tipe-tipe-chassis-bus-yang-beredar-di-indonesia/
Manggut manggut thok,mbah…
Aku ngertinya cuma PO.AKAS…

https://bakulkangkungjpr1.com/2016/05/10/test-ride-singkat-all-new-hgonda-cbr150r-2016ini-kesan-yang-di-dapat/
akas malah rung jajal saya 😛
Sempat ngobrol kemarin sama salah satu crew PO asal Aceh, menurut beliau kualitas Mercy sekarang tidak sebagus dulu lagi. 1836 & 2542 sering kali trouble, entah itu ringan atau besar. Makanya sekarang PO di Aceh mulai beralih ke Scania, bahkan ada yang ngeborong banyak chassis K410IB.
benar mas, kelemahan sejak masuk generasi elektrik memang itu.. agak rewel. Beda sama generasi lama yang tahan banting.. yang buktinya sampai sekarang masih banyak beredar. Ngga heran juga sih kenapa PO – PO yang punya trayek jauh lebih senang pakai mercy – mercy tua misal 1518 dan 1521.
Min request OH 1626
Andai parung indah seperti ini 😀 http://bmspaces.com/wp/2016/05/16/gara-gara-dapet-130-dalam-waktu-dua-hari-blog-ini-malah-gakeurus-__/
Parung indah masi punyanya agra mas kan ya
Kira2, apa ya benefit penggunaan 3 axle ini? (dibanding 2 axle)
Axle belakangnya itu membantu pas manuver sempit.. Sekaligus juga menopang bobot yang lebih berat, walau ngga terlalu kearah sana sih.. Kemampuannya sanggup bawa hingga 25 ton
Bus triple Axle ini ada keuntungannya karena pada saat di tikungan sempit bisa bermanuver dengan mudah berkat ban belakang, tapi beloknya kebalik, yg depan ke kanan, yg belakang ke kiri, begitu juga sebaliknya. ???
Bahas juga dong si O 500 RSDD 2741, si quad Axle.
Siappp
Kalo chasis dengan mesin emisi euro 3 dan perangkat elektrik secanggih itu jangan di minumin bio solar ntar cepet rusak.. kalo udah rusak biaya nya selangit. Di luar negeri sana bis2 dng chasis premium seperti itu di kasih solar dengan settan yg tinggi. Klo do indo minimum ya dex, paling bagus shell diesel. Beda cerita kalo kayak hino RK8 yg perangkatnya masih konvensional dan masih euro 2, di kasih solar masih mau. Euro 3 harus sering2 ganti filter solar aja kalo mau awet di minumin solar.
nah itu dia, makanya mecy – mercy lawas masih jadi favorit apalagi untuk bus yang rutenya jauh – jauh..