Sejarah Bus Antar Lintas Sumatera (ALS), Legenda Dan Pelopor Bus Jarak Jauh Di Indonesia
ilustrasi bus als di tol dalam kota – red
Jakarta – Ketika berkendara di sepanjang jalan Gatot Subroto Jakarta, penulis secara tidak sengaja melihat ke arah tol dalam kota yang memang cukup padat, diantara ratusan mobil mata ini tertuju pada sesosok bus dengan penuhnya paketan barang yang memanjang dari depan ke belakang.. Ah memang sudah jadi salah satu ciri khas Perusahaan otobis asal sumatera.. mereka hanya berusaha bertahan agar tetap mampu menyambung rejeki. Apalagi sejak era tiket pesawat murah / LCC booming di Indonesia.. banyak yang tidak mau berhari – hari menghabiskan waktu dijalan untuk bisa sampai ke kampung halaman nan jauh.. toh selisih harganya beda sedikit.. Tetapi sejarah tidak bisa dilupakan begitu saja, inilah salah satu saksi sejarah hidup atas perkembangan transportasi di indonesia
Antar Lintas Sumatera (ALS) ini adalah salah satunya.. inilah bus legendaris asal Sumatra Utara.. Dimana awalnya didirikan di Kotanopan, Mandailing Natal pada september 1966. Pada masa itu ALS memulai kiprahnya dengan membuka trayek dari Muara Sipongi / Kotanopan ke Medan.. Mengikuti jejak FA Sibual – buali yang jauh sebelumnya adalah trayek perluasan dari perusahaan bus tersebut.
Perkembangannya pun menuju arah positif, respon masyarakat sangat baik dan akhirnya ALS pun memindahkan base-nya dari awalnya di Kotanopan menjadi di Kota Medan hingga sekarang. ALS pun membuka banyak rute – rute baru dan menjadi salah satu pelopor transportasi penghubung antar kota di sumatera.. Pekanbaru, Banda Aceh, Bengkulu, Jambi, Palembang, Padang dan Lampung dengan mantap dijadikan trayek mereka.. Saat itu (1960-1970an) belum bisa menyebrang dari bakauheni ke merak karena kapal yang ada belum memadai untuk mengangkut kendaraan besar.. sehingga penumpang yang mau ke pulau jawa harus menyudahi perjalanannya dengan ALS dan menyambung kembali di Merak setelah menyebrang dengan kapal melewati selat sunda…
*klik di foto untuk memperbesar foto
Waktu perjalananpun terbilang cukup lama pada masa itu, karena bisa mencapai 3-5 hari perjalanan.. dikarenakan pada masa itu jalan – jalan yang ada belum semulus sekarang.. dan apabila ada trouble dijalan.. maka awak bus tersebut juga harus memiliki pengetahuan teknis tentang kendaraan.. ya, mereka sendirilah mekaniknya 😀
ya begini pada masa 70-80 an, tiap ketemu sungai mau ngga mau ngantri nyebrang menggunakan ponton (ans)
dan kalo ada trouble ya alih fungsi jadi mekanik baik supir ataupun kondektur 🙄
bus als ketika di kapal ferry
Baca Juga :
Profil PO. Nusantara, Raja Jalanan Asal Muria Raya
Profil Bus PO. Safari Dharma Raya (OBL), Si Gajah Temanggung Pelari Antar Pulau
Mengenal PO. Primajasa, Keluarga Dari Mayasari Grup
Profil PO. Rosalia Indah, PO Ternama Asal Solo Raya
PO Surya Bali, Si Bus Elegan Dari Pulau Dewata
PO Raya, Nostalgia Seat Pesawat Trijet DC-10 Garuda Business Class Di Dalam Bus Malam
PO Sinar Jaya, Pilihan Bagi Penikmat Perjalanan Murah Pelayanan Terjaga.
Pandawa 87, Pendatang Baru Asal Pasuruan Nan Elegan Di Segmen Bus Pariwisata
Profil PO. Siliwangi Antar Nusa (SAN), Perusahaan Otobus Asal Bengkulu Yang Terus Berinovasi
PO Sempati Star, Evolusi Dari Bintang Sempati .. Kini Mulai Mendobrak Dunia Otobus Indonesia
ALS mencapai masa jayanya di era 80 – 90 an, ketika merak dan bakauheni terhubung berkat pelayaran Kapal Ferry.. ALS pun seolah tidak puas dengan trayek yang ada.. dengan menunjukkan semangat asli masyarakat mandailing dalam menghubungkan kota-kota di Nusantara ini.. mereka memperpanjang lagi jangkauan hingga masuk ke kota Jakarta, Surabaya, hingga sampai ke Denpasar.. Bali :0 artinya, dalam satu kali perjalanan.. mereka memiliki jarak tempuh trayek hingga lebih dari 3000 km !! Luar biasa.. 😀
ini livery awal 90 – an 🙄
nah, penulis dulu sempat beruntung naik bus als dengan body intalan seperti ini tahun 1996, kelas SE 2-1 hanya 18 seat saja.. sehingga benar – benar nyaman. waktu itu pulang ke medan bertiga dengan ayah dan ibu 😀
proses uploading barang.. dari paket inilah mereka mampu bertahan
ALS pun terkenal dengan semua armadanya yang menggunakan Mercedes – Benz. Pure Mercedes – Benz, hingga saat ini penulis belum pernah sekalipun melihat armada bus besar ALS yang menggunakan mesin dan chassis non Mercedes.. 😀 kecuali dulu ketika awal sejarah mereka dimulai.. mereka menggunakan mesin – mesin amerika semisal GMC, Chevrolet, Dan Dodge. Uniknya lagi.. semua armada ALS ini adalah titipan, tidak ada pemilik tunggal dari seluruh bus als ini.. ini adalah milik beberapa keluarga besar. Jadi bisa dicirikan dari nomor body bus tersebut.. semisal dari nomor 26x jika akhiran nomor adalah angka 1 maka bus itu milik ketua dari PT ALS tersebut, nomor ujung 2 diketahui milik keluarga H.Kolol, nomor ujung 5 milik keluarga Japarkayo, nomor ujung 7 maka itu milik keluarga Raja Ali Lubis, nomor ujung 8 milik keluarga Abdul Wahab Lubis, dan seterusnya.. (CMIIW) 🙄
Untuk awak bus sendiri, biasanya ALS akan dilengkapi oleh 2 supir dan 2 kondektur (terkadang ditambah 1 mekanik) untuk saling memback-up selama perjalanan. Rute yang sangat panjang dan menguras tenaga ini sudah dianggap seperti hiburan oleh mereka. Malah bus yang mereka bawa sudah seperti rumah bagi mereka.. dimana rejeki mereka dapatkan dari bus ini. untuk tempat istirahat mereka biasanya rolling, ada yang tidur di bangku kondektur, di smoking area, dan balkon pun mereka sulap jadi tempat tidur untuk kru. 🙄
Transportasi merupakan sarana penting dalam membantu roda perekonomian. Suatu daerah tidak dapat berdiri sendiri, suatu daerah akan membutuhkan daerah lain. Sebagai penghubung antar daerah tersebut dibutuhkan sarana transportasi, baik prasarana jalan maupun sarana alat transportasi. Kini ALS memang sudah tidak masuk lagi ke Banda Aceh 🙁 dikarenakan ekspansi PO asal aceh yang bisa dibilang gila.. mereka kuat sekali dalam mengadakan armada terbaru sehingga ALS kalah bersaing. namun bagi penduduk asli Sumatera Utara khususnya Tapanuli selatan, Mandailing Natal dan sekitarnya.. Bus ini tetap dicinta.
Seolah sudah menjadi tradisi, kini pun ALS berusaha mengikuti zaman dengan me-regenerasi banyak armadanya.. Dan dengan perhitungan yang matang.. armada – armada terbaik mereka seperti Mercedes 1525. 1526, 1836 kini hanya melayani trayek seperti Medan – Padang, Medan – Pekanbaru, Medan – Palembang.. namun tidak menghilangkan ciri khasnya dengan tetap menjadikan Medan – Jember sebagai trayek terjauh yang mereka miliki saat ini. Walaupun disupport armada yang sudah berumur (Mercedes 1518 , 1521, 1525).. mereka tetap berani dan menjamin akan selalu sampai ke tujuan. Joss (imt)
foto : bismania, blogger pencinta bus
- AHM Hadirkan New Honda Scoopy 2025, Banyak Yang Berubah
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
- AHM Hadirkan New Honda Scoopy 2025, Banyak Yang Berubah
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
Telolet baraya ??? http://sakahayangna.com/2015/12/22/musim-hujan-tiba-di-kota-banjir-di-kampung-rawan-longsor/
Legendaris nih
http://singindo.com/2015/12/22/pasangan-ini-pamer-kemesraan-di-depan-umum-wali-kota-pun-angkat-bicara/
wah jd kangen kampung nenek 🙁
http://jbminerva.com/
Loba mb na http://macantua.com/2015/12/23/knalpot-racing-aturan-hukum-vs-aktual-di-lapangan/
mb semua kalo als
2009-2012 msih sempt naik bus kyk gini, jmn sekolh PO Moedah… ncen enak. saiki kyke wes g ono
Yg intalan
susah bersaing.. sekarang sebentar – sebentar rebody
nyimak..
joss
Dulu sering ketemu ngeblong di lintas sumatera,skrg dah jarang pas terakhir pulang kemaren.. 🙁
http://indoride.com/2015/11/19/seperti-inikah-yamaha-aerox-125-dengan-pernak-pernik-ala-motorsport/
kalah saing sama pesawat 🙁
Betoel mbah,kayake orang2 lebih nyaman naik pesawat tuh drpd naik bis dgn harga beda 200-300rebu
iya, asumsinya jangan dihitung cuma tiket bis tok.. biaya makannya itu lho yang luar biasa 😛
Hahaha,waktunya juga mbah,pesawat cuma 1,5 jam aja. Tp pengalaman asik selama di perjalanan itu gak bisa terganti kalo ke sumatera.. 😀
itu dia.. syahdu ki.. apalagi momen pas subuh – subuh di jalan… duh 😀
jember – medan josss 3hr ng njero bis….
Satu bis serasa jadi keluarga. susah senang bersama 😛
gak sengaja ketemu blog pecinta bus… 🙂
terimakasih mas 😀
dulu waktu masih tinggal di Sampang-Cilacap sering banget lihat bis ini, soalnya agennya ada di deket rumah 😆
numpak dong mang nde ke medan sekali – kali XD
nyampe Medan balik lagi ya ? 😀
iya mang XD kan pake dollar 😛
nunggu dollar pertama Blog ini ah 😆
mantap kang, ditunggu cerita dunia perbis-an lainnya
makasih banyak kang 😀
nemu aja mas photo als jadul
Hasil bongkar sana sini mba 😀
Pengalaman bbrapa kali naik bis sumatra dilempar batu….
Sekarang bis sumatra, ana biasa naik ANS berasa naik kendaraan PHH…..
Salam telolet…..
Atlit lempar batu memang banyak. Sampai pake tameng skrg 😀
Pingback: Selamat Datang Libur Panjang, Selamat Natal dan Tahun Baru 2016 Semuanya!! | imotorium
Wah beberapa kali pernah naaik bis ini shocknya empuk…msklum bawa barang diatas kap.pernah dari lahat sampai pemslang 4 hari.gara2 bis rusak dijalan.banyak kenangan nih bis
Pingback: Mengenal PO Budiman, Penguasa Jalur Selatan Jawa Barat | imotorium
Pingback: PO Sinar Jaya, Pilihan Bagi Penikmat Perjalanan Murah Pelayanan Terjaga. | imotorium
Pingback: Nissan Diesel, Profil Mesin Bus “Pelari” Yang Tidak Terlalu Terdengar Namanya Di Indonesia | imotorium
Pingback: Foto – Foto Progress Tol Lintas Sumatra (Bakauheni – Terbanggi Besar) | imotorium
keren mas, lengkap wkwkw,
makasih masbro 😀
Untuk Jalur Lintas Sumatra ,ALS selalu bawa barang di atas ya? sampe banyak bnaget 😀
sekarang sih ada tiga kelas ,eko non ac, ekonomi ac sama eksekutif. tapi begitu di jalan wallahu alam.. yang exe bisa naikin barang juga by request. wkwkwkwk
Pingback: Sejarah Karoseri Ternama Di Indonesia, Adi Putro | imotorium
khas ALS penuh muatan di atas.. kadang nonton armada tuanya masuk jogja.. behh.. ini berapa hari di jalan.. tapi tetep wae, nggak ada ALS nggak ada ciri khas bus bawa barang segaban..
Rute pertama ALS Kota nopan – Bukit Tinggi
Sebelum menjadi ALS masih bernama ABS (Aek Batang Gadis). Dari ALS ini melahirkan beberapa PO yg sempat TOP di era 90an sebut saja Mawar Selatan ? dan Satu Nusa yg nota bene masih group dari ALS sendiri.
satu nusa masih ada ya.. tapi udah jarang kelihatan sekarang ini 🙂
Pas ma naidokon ni lae on bah
Pingback: Mengenang PO Bus Yang Terkenal Di Masa Lalu, PO Continental | imotorium
Pingback: PO Surya Bali, Si Bus Elegan Dari Pulau Dewata | imotorium
Pingback: Profil PO. Rosalia Indah, PO Ternama Asal Solo Raya | imotorium
Pingback: PO Raya, Nostalgia Seat Pesawat Trijet DC-10 Garuda Business Class Di Dalam Bus Malam | imotorium
Pingback: Tematis GIIAS 2015 : Impressi Cabin Bus Mewah Scania K360 – Adiputro | imotorium
Pingback: Tematis GIIAS 2015 : Impressi Bus Double Decker Mercedes OC 500 RF 2542, Adiputro | imotorium
Pingback: Mengenal PO. Primajasa, Keluarga Dari Mayasari Grup | imotorium
Als,kenangan pulkam sumsel-banten tahun 2004
wah ikut mobil yang dari medan ya mas? biasanya kondisinya udah agak kotor kabinnya karena udah perjalanan 2 hari 😀
Pingback: Profil Bus PO. Safari Dharma Raya (OBL), Si Gajah Temanggung Pelari Antar Pulau | imotorium
Pingback: Profil PO. Nusantara, Raja Jalanan Asal Muria Raya | imotorium
Pingback: Profil PO. NPM, Perusahaan Bus Tertua Di Indonesia Asal Sumatra Barat | imotorium
Pingback: Lorena 001, Bus Pertama Milik PO. Lorena Yang Masih Dalam Kondisi Baik Hingga Kini(Galeri Foto) | imotorium
Pingback: Lorena 001, Bus Pertama Milik PO. Lorena Yang Masih Dalam Kondisi Baik Hingga Kini (Galeri Foto) | imotorium
Naikin foto yg SE nya yg masa kini dong admin, biar nampak keren.. hehehe
Comot aja dari foto koleksi ane, ane punya foto ALS SE 2-1 Nomor 271 : http://goo.gl/wraFCg , interior: http://goo.gl/JIJgUi
Foto2 ALS lain waktu ane touring Medan – Padang: http://goo.gl/HRFU6L
wah mantapps, ALS tujuan padang busnya banyak yang baguss
als tetap no 1 di indonesia ,,
salam satu aspal 😀
Sampai tujuan si pasti..namun masalah ketepatan waktu selalu telat.maklum dah banyak mbl tua.
untuk jarak jauh antar pulau memang masih banyak menggunakan mobil yang sudah tua, namun untuk jarak – jarak menengah seperti medan – padang dll armadanya sudah banyak yang bagus kok.. sudah diisi dengan mobil baru 😀
Ada istilah plesetan bahasa batak ALS = “Asal Lao Sega” artinya “asal pergi rusak” wkwkwk
Pingback: Launching #1 Sleeper Bus di Indonesia, PO Brilian.. Pilihan Bobomania nih | imotorium
Supirna pe boto malo mardongan-dongan
Dengan sude di jago salama pardalanan
Juguk muda di topi ima si boru Regar
Na ro sian Medan manuju Ujung Gading
Pingback: Mengenal Bus PO Harapan Jaya, Si “Kuda” Oranye Asal Tulungagung. | imotorium
Pingback: Sejarah Karoseri Ternama di Indonesia, Karoseri Cipta Karya | imotorium
mantep coi
penjelajah sejati
Pingback: Mengenal Mercedes-Benz OH 1521 Intercooler, Sang Legenda Bus Indonesia | imotorium
Pelayanan bus antar lintas sumatera makin joss