BusHistory & Profil

Mengenang PO Bus Yang Terkenal Di Masa Lalu, PO Continental

Continental 9

Tidak sengaja beberapa kali bertemu di jalan Soekarno – Hatta Bandung, ya tepatnya tidak jauh dari lingkungan terminal leuwi panjang, ada sesosok bus yang pernah menguasai Lintas Jawa – Bali.. iya itu PO. Continental.. jarang sekali melihatnya sekarang.. terkadang bertemu secara tidak sengaja di tempat2 yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya..

Continental Tiket

tiket bus continental

Awal mula berdiri pada medio 1970-an, PO ini Continental memiliki trayek yang menghubungkan banyak kota di pulau jawa – bali hingga sumatra. Dipimpin oleh Pak Teddy dan Berpusat di Jl. AM Sangaji dan memiliki Pool di Pondok Bambu, Jakarta Timur.. Pemiliknya sendiri merupakan penggemar berat burung, maka dari itu bila kita menemui PO Continental ini pastilah armadanya selalu diberi kode nama seperti Condor, Calibri, Pinguin, Kaca – Kaca dll. Berbagai merk pun diandalkan sebagai armada mereka seperti : Mercedes, Mitsubishi, Nissan, dan Hino.

Continental - obl lp 911

bentuk bus Mercedes LP 911, yang di foto ini milik OBL 🙄

Jajaran Armadanya pun terdiri dari berbagai merk ternama, di awal operasi pada 1970-an, Continental menggunakan Mercedes LP 911 yang aslinya adalah chassis truk kemudian dibuatkan body menjadi bus dan Mercedes OF 1113. Kemudian disusul dengan membeli armada bus bermesin belakang saat mercedes memperkenalkannya di Indonesia, dengan menggunakan karoseri MBM. Namun sang pemilik lebih senang dengan bus bermesin depan hingga armadanya sendiri lebih banyak terdiri dari Mitsubishi BM berbody Trijaya Union dengan AC independent (gantung) dan juga Continental memiliki Nissan CK (predecessor Nissan CB) dan Hino AK Silver Wing seri awal.

Continental 7

Continental OH 1518 dengan RS Millenium

Dahulu PO ini sempat merajai Lintas Jawa – Bali dengan armadanya yang terkenal dengan pelayanannya yang amat bagus dan kebersihan busnya yang jempolan. Continental juga terkenal dengan mengutamakan kenyamanan penumpang, sama seperti PO. Raya yang sengaja tidak melengkapi armadanya dengan tv dan audio yang menjadi andalan Perusahaan Otobus lain sebagai “gimmick” untuk menarik penumpang.. PO. Continental tidak memasang tv dan audio agar penumpang dapat beristirahat dengan nyaman selama perjalanan dan supir tetap dapat berkonsentrasi mengemudikan kendaraannya.

Baca Juga :

Mitsubishi BM, Bus Chassis Mesin Depan Legendaris Andalan Mitsubishi

Jenis – Jenis Air Conditioner (AC) Yang Terdapat Pada Bus Besar Maupun Kecil

Sejarah Bus Antar Lintas Sumatera (ALS), Legenda Dan Pelopor Bus Jarak Jauh Di Indonesia

Nissan Diesel, Profil Mesin Bus “Pelari” Yang Tidak Terlalu Terdengar Namanya Di Indonesia

Pelayanan yang prima pastinya diberikan Continental kepada penumpangnya, dengan kelas Executivenya, PO ini memberi service 2x makan pagi dan makan malam di RM. Taman Sari Pamanukan dan RM. Taman Sari Tuban. Pemberangkatannya pun terjadwal dan sangat disiplin. Continental tidak menerapkan “sarkawi” pada seluruh armadanya, walaupun penumpang hanya beberapa orang saja, dipastikan bus tetap berangkat dan tidak akan menaikkan penumpang liar sepanjang perjalanan.

Continental 1st

Livery awal sebelum akuisisi

Continental 2

livery sesudah akuisisi PT. Mitra Rajasa

Sayang, memasuki 90-an Continental mengalami kemunduran, dan disaat bersamaan PT. Mitra Rajasa yang merupakan bagian dari Perusahaan Semen Tiga Roda mengakuisisi kepemilikan dari Continental. Disinilah era dimana PO Continental mulai “kehilangan” jati dirinya.. bila selama ini Continental dikenal dengan ke”ekslusif”an armadanya karena hanya bermain di kelas bus executive saja.. Mitra Rajasa justru menghilangkan hal tersebut.. mulai dari mengganti livery yang tadinya adalah siluet burung menjadi siluet harimau, Pemilik baru inipun menggunakan Mercedes Benz OH 1518 dan Hino RG untuk armada Continental, dan mulai membuat kelas baru seperti ekonomi dan patas.  bahkan menjelang runtuhnya.. Continental sendiri beroperasi untuk trayek Merak – Blitar menggunakan Hino AK3HR dengan seat 2-3 yang merupakan eks bus kota yang pernah dioperasikan Mitra Rajasa.

Continental 3

Continental 4

Continental 1

Continental 10

Sisa – sisa armada PO. Continental yang sudah tidak terurus 🙁

kini hanya tersisa beberapa bus saja, itupun statusnya tidak diketahui bagaimana saat ini, terkadang jika “beruntung” kita akan menemui bus Continental ini sedang terparkir di sisi jalan.. dalam kondisi yang masih bisa dibilang lumayan.. namun entah bagaimana mau dikata.. dahulu dia adalah legenda, namun tenggelam dalam kompetisi dengan PO Lain yang semakin waktu semakin berat..

Continental 8

foto bus continental oleh member bismania, di kawasan mangga dua

Adakah pengalaman readers yang pernah merasakan pelayanan prima dari Continental :), boleh dong dishare disini.. semoga bermanfaat. (imt)

foto : bismania, google

imotorium

Pekerja kreatif, senang berkendara, fotografi, jalan - jalan dan penyayang. Thanks sudah sudi meluangkan waktu membaca disini, tinggalkan komentar supaya berkesan ya brosist, Semoga bermanfaat

35 thoughts on “Mengenang PO Bus Yang Terkenal Di Masa Lalu, PO Continental

  • Saya pernah sekali naik Continental dari Malang ke Jakarta. Saat mau berangkat bus mogok, gak ada bus pengganti. Terpaksa berangkat keesokan harinya.

    Kapok!

    Reply
    • ya itu sebabnya… manajemennya tidak berjalan dengan baik.. akhirnya perlahan ditinggalkan penumpangnya beralih ke po lain dan kini hanya tinggal kenangan..

      Reply
  • Wilayah sorangan iraha atuh di bahas….merdeka group,harum,aladin,batara,suka 😛

    Reply
  • Salah satu kenangan masa SD saya, menyaksikan armada Continental melewati sekolah saya wira-wiri dari pool pondok bambu menuju terminal bisa rawamangun.

    Reply
  • Khresna

    Dulu pernah mimpi pgn ke bali naik continental yang ekslusif itu pas jaman SD dan sering survei harga tiket di pool/bengkel continental di pondok kelapa, pas sudah terkumpul uangnya malah sudah tidak beroperasi lagi po continental tsb.

    Akhirnya dengan terpaksa menggunakan transportasi pribadi karena tidak (tahu) ada pilihan selain menggunakan armada dari continental yg terkenal anti mengangkut penumpang selama perjalanan.

    Reply
    • berangkat mau penumpangnya cuma 3 orang ya tetap sampai tujuan diangkut ya mas. 😀 joss

      Reply
  • Seneng banget nih ada blog pecinta bus. Saya pernah kayaknya liat bus continental dengan cat hijau, apa memang pernah ada yang warna hijau ya gan?? Oh ya pernah tau Po Ramayana? Sekali2 diulas dong om.
    Salam kenal.

    http://awansans.wordpress.com

    Reply
    • wah warna hijau.. belum pernah lihat nih saya.. 😛

      siap mas.. po ramayana ditunggu yagh

      Reply
      • Eh sorry bukan po Ramayana, tapi Maratama. Yang sudah almarhum. Denger2 dulu sempat juga punya masa jaya

        Reply
        • Maratama kalo gak salah trayek semarang – purwokerto, pool nya di purworejo
          Tapi sekarang entah keadaannya

          Reply
  • Pingback: Kisah Bus Merdeka Utama Group, Mantan Penguasa Jalur Selatan Priangan Timur | imotorium

  • Pingback: Mengenal Si Legendaris Mercedes – Benz OF 1113, Bus Mesin Depan Mercedes Di Indonesia | imotorium

  • aryo bahak

    Wah joss ulasan bis jaduul! Ditunggu bis-bis jadul lainnya mas, Super Armada, Jaya Raya, Wasis, Simpatik, Agung Express, Tunggal Jaya, Sabar Subur. Ada poto-poto Eka-Mira dan SK jaman 90an yg pake AC gandul? SK jaman dulu walopun AC kacanya bisa dibuka bagian atas.

    Reply
    • wah harus cari2 lebih dalam lagi nih. bus – bus jadul memang ngangenin mas, malah saya jg setuju sebenarnya jendela yang bisa dibuka walau bus tetap pakai ac. soalnya ada kondisi dimana jika ac rusak, penumpang ngga bakal kegerahan (pengalaman sendiri sih naik bus ac eh malah kegerahan :P)

      Reply
  • ILHAM Fahreza

    Katanya Po ini dulu lawan beratnya ANS…

    Reply
  • PO yang sarat sejarah…
    mengingat Ayah saya dulu exs crew PO ini mulai dari Ayah saya bujang sampai saya masuk SMP…
    Pemilik lama bpk Teddy itu orang yang sangat ramah ke crew dan keluarga crew…
    pernah lho beliau mengajak seluruh crew beserta keluarga liburan ke bali waktu itu merayakan ultah PO CONTINENTAL yang ke berapa ya…??? lupa… yang jelas saya waktu itu masih usia 4th…
    itu yang buat seluruh crew banyak yang betah kerja ikut beliau….
    sayang juga sekarang sudah Alm ini PO…
    Kangen livery yg jadul dengan huruf “C” nya yg besar melingkar mirip obat nyamuk…. hehehe…

    Reply
  • fawwas zulfian riko

    po ini saingan ni ama PK, Lorena, KD, OBL sama po yg lain yg satu trayek Jakarta-Bali

    sayang udah tinggal kenangan.
    terakhir kali liat pas di tangerang, tapi bis nya masih mulluuusssssss. ?

    Reply
  • Sekali-kali ulas trayek Kalideres – Merak atau Kalideres – Labuan,,
    Seperti PO. Arimbi, Bimasuci, Armada Jaya Perkasa, Benteng Jaya, Sri Maju (Pelopor trayek Serang -Tangerang)
    dan juga raja jalanan Trayek Labuan – Kalideres PO. Asli, Murni dan sang Legenda trayek ini adalah PO. Sadar

    Terimakasih..

    Reply
  • Continental ini pengalaman saya pertama naik bis, waktu itu masih sd kelas 1, saya ga tidur sepanjang perjalanan karena duduk di depan.

    Armadanya seperti foto mas yang pertama di atas, naik dari merak (cilegon) sampe surabaya

    dulu kata ortu saya kelebihannya waktu lebih cepat krn lewat pantura, tapi berhubung dulu jalan daerah rembang tuban jelek sekali, maka tahun2 selanjutnya milih naik Rosalia yang lewat semarang solo. lebih lama namun lebih nyaman 🙂

    Reply
  • Harold Engelbert Leuwol

    Saya pernah naik Continental thn 1997 Jakarta-Surabaya pulang pergi, woow wkt itu Conti masih keren abis pelayanannya sangat memuaskan..( kenangan bersama Continental tidak pernah terlupakan )

    Reply
  • SELAMET WAHYUDIN

    PERNAH NAIK WAKTU ITU DARI MAGELANG KE JAKARTA BERSAMA MANTAN PACAR YG KINI MENJADI ISTRI UPS….DAN PELAYANANYA BENAR-BENAR NYAMAN ,DAN MENJADI KENANGAN YG INDAH

    Reply
  • Pernah naik 1x waktu thn 96 kayanya pas br diakuisisi tp tetap lbh enak sabar subur di eranya dgn first bussiness classnya dimana 4 baris pertama configurasi 1-1 setara kelas bisnis pesawat terbang

    Reply
  • Teguh w brata

    “Continental Express” bus antar provinsi perdana yang saya nikmati,november 1995, tujuan Jakarta – Bali.Waktu itu saya masih berumur 3thn. 3hari-2malam perjalanan menuju singaraja sekeluarga,dan ini awal mula saya mulai menyukai bus,
    pelayanan Continental sangat2 nyaman emang ,kursi yang lega berbahan bludru lembut warna biru tua motiv fullkadot warnawarni & gk sempit kaya bus bus sekarang.
    saya sendiri merasakan bus ini hilang gitu aja namanya, tapi saya baru tau sekarang dari sini,kalo ternyata PO Continental udah gk aktif lagi, sangat di sayangkan sekali. Padahal kalo di bandingin sama bus sekarang, benar benar banyak yang ugal ugalan… Di kecepatan tinggi dengan sebutan ngeblong…hehe ,supirnya gk inget..kalo dia bawa nyawa banyak.

    Thanks infonya ,semoga indonesia bisa menciptakan peraturan safety untuk transportasi indonesia.amin

    Reply
  • Andi Widjaya

    Di era th 87an sy naik bus ini PP Jakarta – Surabaya , Dr Rawamangun jam 4an dan tiba di Surabaya sebelum Subuh dengan pelayanan yg sangat bagus waktu itu dibandingkan dengan Bus lain dengan trayek sama. Kembali ke Jakarta dan pengalaman yg berkesan di mana daerah Tuban banjir dan bus hrs memutar lewat Bojonegoro, Cepu dst driver yg pengalaman dan kecepatan tinggi saya msh nyaman kalau tidak salah drivernya organisasi Menjadi dan Jawa inipun sampai Jakarta jam 5an. Secara keseluruhan Service sangat memuaskan. Didera 80an dgn trayek Jakarta- Surabaya ada PO Kembang, PO Cipto dan Jaya Utama ini tinggal kenangan

    Reply
    • imotorium

      sayang ya pak PO ini ngga bisa bertahan menghadapi jaman 🙁

      Reply
  • Sya harap bisa bangkit lgi nih bus,bnyak kenangan waktu tk,sd,naekny itu,dari tahun ketahun saya nunggu bis po ini,sekaranh sya beralih ke laju prima,yg dibilang pelayanannya hampir mirip,hnya dioper2 bis laju prima

    Reply
  • Oh heerlijk! Viskoekjes staan sowieso nog op mijn to-make lijst. Had zelf een panga + surimi combinatie in gedachte, maar deze met zalm zien er toch ook wel erg smakelijk uit.Van op 13.02.13 8:50 pm

    Reply
  • Paula, ymmärrän hyvin, miksi olet päätynyt tuollaiseen uutisten seuraamiseen tai seuraamattomuuteen. Ja kirjoittaminen on tosiaan, monien muiden ansioidensa lisäksi, hyvä tapa purkaa ja käsitellä erilaisia asioita ja tunteita. Pitihän minunkin purkaa Norja-ahdistusta tähän kirjoitukseen ja keskusteluun. :)Kaikkia asioita ei tosiaan tarvitse/voi ymmärtää.

    Reply
  • Handaru Sukarno

    Klo gak salah sebelumnya nama bus continental ini adalah po mrisih. Waktu kecil tahun 70an pernah naik bus mrisih setelah itu jadi continental

    Reply
  • sayang..
    semoga bisa dihidupkan kembali,
    kalo jaman now masih ada saya pasti naik bis ini..hehehhe ,
    Jadi teringat saya pertama kali naik ini dari sby ke jkt awal 2000an, waktu itu sang sopir turun bersamaan dengan saya ,,naik taksi malah si sopirnya yang bayarin..hehehhe

    Reply
  • sayang sekali ………
    semoga bisa dihidupkan kembali,……..
    Jadi teringat saya pertama kali naik ini dari malang ke jakarta awal 1996an, tdk tangung2 sy boking 2 bus CONTINENTAL sekalikus selama 3 th berturut awal liburan sekolah…

    Reply

Posting Komentarmu Disini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: