Pengalaman Naik Bus ALS Ke Medan, 67 jam Menjelajah Sumatra (Part 1)
Istirahat makan pertama di Sumatra, bus singgah ke sebuah Rumah Makan di Way Kanan tepatnya di Blambangan Umpu. Disini banyak kamar mandi yang bisa digunakan untuk membersihkan diri. Setelah selesai, baru menikmati santap pagi yang menunya ya khas masakan Padang.
Bus kembali melanjutkan perjalanan melalui lintas tengah Lampung hingga masuk ke Sumatra Selatan. Kondisi jalan sejak dari Lampung hingga Sumsel bisa dibilang lumayan, di beberapa titik ada jalan rusak dan lebar jalanan lintas tengah ini bisa dibilang ga selebar lintas timur. Melewati banyak kota juga selama di lintas tengah Sumsel mulai dari Martapura, Baturaja, Tanjung Enim, Muara Enim, Lahat, dan Lubuk Linggau.
Istirahat makan di RM Alkinan Lahat
Pada siang hari tampak daerah tersebut hidup sekali, ngga begitu sepi dan ngga terasa kesan seramnya akibat tingginya kasus kriminal jalanan yang sering kita temui. Pemandangannya sepanjang jalan dominan dengan rumah warga yang bentuknya seperti rumah panggung yang tinggi namun dibawahnya ada ruangan lagi sehingga tampilan asli rumah panggung tersebut menjadi lebih mirip rumah 2 tingkat. Sepertinya di era modern seperti ini sudah lebih aman kondisinya.
Masuk Kota Lubuk Linggau pada malam harinya, sekitar jam 8 bus yang penulis tumpangi istirahat kembali untuk keempat kalinya. Menu makanan disini relatif sama, penulis disini lebih memilih makan nasi soto karena lebih nikmat dan menghindari makanan yang bisa membuat perut kembung.
Perjalanan Lubuk Linggau hingga masuk perbatasan Jambi dominan lurus. Bus dipacu cepat hingga kecepatan 100 – 120 kmh. Sungguh luar biasa sekali sensasinya malam itu karena driver 2 ini tampak tenang sekali, walau jalanan sempit bus besar ini dibawa seolah mobil berukuran kecil. Dan gaya mengemudinya itupun ngga kasar, jadi tetap nyaman.
Berhenti makan lagi di daerah Bangko
Pada jam 3 pagi di hari kedua, bus kembali singgah di rumah makan. Ini sudah di perbatasan Jambi – Sumbar, perjalanan malam itu yang dominan jalan lurus benar – benar bisa memotong waktu tempuh yang lumayan, entah di daerah mana yang jelas sudah lewat Bangko, Muaro Bungo. Istirahat ini saya ngga makan karena masih merasa kenyang setelah berhenti makan di Lubuk Linggau. Dan setelah istirahat sekitar jam 4 subuh bus melanjutkan perjalanan kembali menuju Sumatera Barat.
- AHM Hadirkan New Honda Scoopy 2025, Banyak Yang Berubah
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
Wah josssss 67 jam
https://ru88ercookie.com/2019/01/10/cara-praktis-tingkatkan-performa-sonic-150r-cuma-300-ribuan/
Ongkos makannya cantumin juga dong dit 😁. Biar jadi patokan pembaca
https://jipmania.wordpress.com/
Siapp nanti diupdate di part 2 😁
Tumben kaca depan tdk dipasang ram pengaman mas ?
ALS memang ngga ada yang pakai pengaman kaca depan mas. Kebijakan dari perusahaannya
Kalo dari Lampung ke Medan ada bus nggak bg?
Berapa hari kalo medan jakarta?
3 hari waktu tempuhnya