Garuda Indonesia DC-10, Pesawat Wide Body Tri-Jet Tercantik Yang Pernah Ada
1970 – 1980 bisa disebut adalah era keemasan dimana industri penerbangan berlomba-lomba mempersembahkan mahakaryanya masing-masing, Setelah era transisi dari pesawat turboprop (baling – baling) ke era jet, pabrikan raksasa Seperti Douglas Aircraft Company, McDonnell, Boeing, Airbus, Lockheed Martin dan banyak lagi pabrikan yang berasal dari Rusia seperti Ilyushin, Antonov, dan lain-lain. Dan kali ini penulis akan membahas tentang DC-10, yang membawa nama Indonesia mendunia lewat maskapai Garuda Indonesia.
747-100
DC-10 pada awalnya adalah jawaban dari Douglas Aircraft Company setelah Boeing 747-100 lahir. Pesawat ini diproduksi dengan harapan untuk bisa memenuhi permintaan customer akan penerbangan jarak menengah – jauh, yakni penerbangan dengan jarak tempuh 3000 – 9000 km. Ditenagai oleh 3 Mesin General Electric CF6 untuk varian DC-10-10, DC-10-15, dan DC-10-30 dan Mesin Pratt & Whitney JT9D yang bertenaga lebih besar untuk DC-10-40.
Kapasitas angkut penumpang pun cukup maksimal, untuk single class – economy, dengan seat pitch 29 inch, layout 2-4-2 , pesawat ini mampu mengangkut sekitar 380 Penumpang dalam sekali penerbangan. Indonesia pun berbangga karena pada masanya, Garuda menjadi salah satu pengguna DC-10 terbanyak di Asia Tenggara dengan total 28 Unit. Pak Presiden Soeharto dimasanya pun sering menggunakan DC-10 dalam berbagai lawatannya ke luar negeri 😀
Baca Juga : Mengenang Batavia Air : 11 Tahun Mengudara , Zero Accident
Garuda resmi menggunakan DC-10 pada tahun 1978 hingga medio 1990 an, DC-10 juga jadi favorit banyak maskapai di dunia, karena konstruksinya yang kokoh, namun bukan berarti tanpa kelemahan, banyak juga kecelakaan yang disebabkan kegagalan rancang bangun dari DC-10 ini, salah satunya juga menimpa kala DC-10 PK-GIE Garuda hendak bertolak dari Fukuoka, Jepang. Menewaskan 3 dari 275 Penumpangnya, ini diakibatkan karena ketika pesawat take off, saat kecepatan sudah melebihi V1 (160 knot) tiba tiba awak kokpit membatalkan terbang karena menemukan ada yang tidak beres.
Setelah diinvestigasi, ditemukan bukti bahwa ada kerusakan turbin mesin GE CF6, ini diakibatkan keausan akibat masa pakai (kelelahan logam), di mana pihak Garuda belum mengganti turbin tersebut. Turbin tersebut sudah beroperasi selama 30.913 jam terbang and 6.182 siklus pendaratan, melebihi dari manual dari Pabrikan yang mengharuskan penggantian di 6.000 kali siklus pendaratan.
Akhir masa DC-10 adalah ketika FedEx, pada 1996 mengumumkan program untuk mengkonversi DC-10 menjadi MD-10, Juga memproduksi MD-11 Setelah Douglas dan Mcdonnell bergabung.
MD-11 Garuda, terlihat jelas bertambah panjangnya fuselage dan pengaplikasian Glass Cockpit pada saat itu
Demikian sekilas sejarah salah satu pesawat yang pernah membawa nama Garuda Indonesia mendunia, dan kini sudah digantikan dengan Armada Widebody Twin-Engine yang menurut penulis membosankan, Boeing 777 dan Airbus A330. Walaupun nanti bakal ada A350 XWB dan 787, tetap… (imt)
Baca juga artikel menarik paling update :
- AHM Hadirkan New Honda Scoopy 2025, Banyak Yang Berubah
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- AHM Hadirkan New Honda Scoopy 2025, Banyak Yang Berubah
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
Nu kieu aya telolet na teu bray ??? http://sakahayangna.com/2015/12/16/modifikasi-honda-all-new-cb150-r-black-repsol/
teuing XD
yg buatan ahm ada gk mbah
http://warungasep.net/2015/12/17/info-motor-baru-yamaha-yang-akan-hadir-di-tahun-2016/
ngoahahaha
Apik mbah
http://indoride.com/2015/12/16/bikin-all-new-cb150r-standart-serasa-versi-special-edition-black-raptorini-estimasi-biayanya/
jozz
Cekep om… blm pernah nyobain tuh ane…
http://singindo.com/2015/12/17/dan-jokowi-pun-terbahak-bahak/
udah ngga ada lagi kang sayangnya 🙁
siksik.. aku babagan pesawat ngene isih radong.. ajari dit.. 😆
ayok hunting di adisucipto nanti :p
urung tau jajal pesawat wide body
mung jajal medium (737 series, fokker 70)
turboprop yo urung tau
opo neh helikopter 😛
sama mase, aku rung tau jajal langsung 777 sama a330 sekarang ini, keseringan ya itu 737 , a320, atr.. pesawat eksotis cuma itu sekali DC-10 jaman masih blm ngerti apa2.. hiks
iyo
dulu masa kecil naik ya fokker series
oh ya, selain 737 series, juga sering naik A319/A320 😀
pesawat saat ini modelnya memang membosankan
ga ada lagi triple engine / pesawat medium yg pakai 4 mesin seperti RJ100
Alasannya : biar irit
nah itu, karena harga minyak juga melonjak
Pingback: Cara Mengidentifikasi Merk dan Tipe Bus Yang Beredar Di Indonesia – Hino AK8 | imotorium
Pingback: Kabin Pesawat Boeing 737-800 Registrasi PK-LKW Lion Air Membeku, Apa Penyebabnya? | imotorium
Pingback: Garuda Indonesia Kini Membuka Rute Balikpapan – Jeddah | imotorium
Pingback: Cara Mudah Membedakan Airbus A320 “Winglet” Dengan Boeing 737-NG | imotorium