Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek Kurang Efektif??
imotorium.com – Jalan Tol Layang Jakarta – Cikampek sudah diresmikan dan digunakan walau sebenarnya terkesan terburu – buru. Ya wajar saja sih sudah akhir tahun dan libur panjang Natal serta Tahun Baru mulai efektif.
Nah dalam perjalanan saya bolak – balik ke Jakarta tentu saja saya mengamati perilaku pengendara dan awal – awal pembukaan jalur tol ini, sempat terjadi kemacetan akibat volume kendaraan yang hendak masuk di awal jembatan dan keluar di akhir jembatan.
Terjadi Bottleneck dan kebiasaan pengendaranya yang ga sabaran
Itu saya temukan saat awal libur natal kemarin, kebetulan saya berada di bus dan menuju jakarta. Terjadi penumpukan kendaraan yang akan turun dari tol layang ke bawah dan kemudian bertemu dengan traffic dari bawah di km 39-40 karawang. Jadi sepertinya ngga begitu efektif dalam melancarkan perjalanan namun hanya memindahkan titik macet saja.
Dan di titik awal masuk tol layang di Cikunir juga demikian, terjadi bottleneck. Lebih ke habit pengendaranya saja sih yang buruk. Jadi inginnya masuk ke ruas elevated namun mereka tidak sabaran dan mencoba menyerobot antrian yang tersedia dua lajur saja. Akhirnya mereka banyak yang menutup jalur mencoba ambil bagian dari sisi kanan jalan dan membuat kemacetan panjang ke belakang.
Baca Juga :Â [Info Mudik] Tips Berkendara dan Memilih Waktu Yang Tepat Memulai Perjalanan Mudik
Sudah diatas, itu ngga ada lagi kesempatan turun kebawah, satu – satunya exit adalah di ujung jembatan layang yang panjangnya hampir 40 km tersebut. Tidak ada opsi keluar di km sekian seperti contohnya jalan layang pasupati di Bandung.
Solusi mengatasi kemacetan
Pemerintah tentunya sudah memperhitungkan segala aspek. Beberapa langkah sudah dilakukan seperti pemindahan gerbang tol yang biasanya menjadi penyebab perlambatan (seperti GT Cikunir 2) dan pembatasan tipe kendaraan yang lewat ruas tol layang jakarta – cikampek tersebut.
Hanya menurut pendapat awam saya, sebenarnya kemacetan itu bisa dihindari dengan merubah habit berkendara orang Indonesia yang belum sepenuhnya sadar. Masih sering lho kita menemukan pengemudi yang ugal – ugalan di bahu jalan, mobil yang melaju lambat di jalur kanan, truk yang mengambil lajur kanan, menyerobot antrian di beberapa exit tol dll.
Dan tentu saja bakal lebih baik apabila batasan kecepatan seperti yang diterapkan di ruas tol Malang – Pandaan juga diterapkan di ruas tol lainnya. Dengan penyesuaian batas kecepatan sesuai daerah yang dilalui tentunya. Rasanya dengan penerapan hal tersebut akan lebih efektif mengurangi kemungkinan macet panjang. (imt)
- AHM Hadirkan New Honda Scoopy 2025, Banyak Yang Berubah
- Impresi Pertama Mencoba Honda BeAT Street 2024, Pake Velg 12 Inch!
- All New Honda BeAT Hadir Di Bandung, Berikut Harganya
- Honda Rebel 1100 : AHM Rilis Di Indonesia, Harga Dibawah 400 Jutaan!
- Harga Dan Spesifikasi Yamaha All New Nmax Neo & Nmax Turbo
- Miyor, Pendobrak Tradisi Bus Sumbar Yang Diluar Nalar
- All New Honda Beat 2024, Spesifikasi & Harga OTR Launching Terbaru
- Ayo Ke FIFGROUP 35th LOCALICIOUS. Bisa Kulineran, Nonton Konser, dan Cari Kerja di Satu Tempat.
- Kini AHM Hadirkan Layanan Cek Rangka eSAF di AHASS Terdekat
- Perkakas Otomotif Unggulan Tekiro Tools Hadir Di GIIAS 2023
- Review Ban Motor Ascendo Mesh Max Di Honda BeAT
- Jajaran Motor Baru Honda Siap Ramaikan GIIAS 2023
- Owning Experience: 6 Tahun Suzuki GSX-S150 2017
- Meriahnya Puncak HUT FIFGROUP 34th LOCALICIOUS, Nikmati Sajian Kuliner Nusantara
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
setuju bang, kembali ke pengemudi masing masing untuk mengendalikan diri tidak ugal ugalan,
Nah itu, intinya kesadaran dari pengguna jalan tolnya yang utama
Saya belum cobain lewat tol layang, tapi menurut saudara yang kemarin melintas di bawah tol layang, ko negeri sedap liat jalannya melengkung ya.. semoga memang kokoh kontruksi nya
Mudah – mudahan konstruksinya kuat disegala kondisi
baru merasakan jalan tol solo – surabaya yang kerasa banget… jauh lebih cepet… wkwkwk…
Asli lho, naik bus 4 jam kurang surabaya – solo… berasa dekat
Ngebayanginnya ko malah jadi ngeri ya…
Jadi leher botol di ujungnya….
Selama harga mobil dan pajaknya murah, bakalan makin banyak dan makin macet
Leasing juga punya pengaruh besar pertumbuhan jumlah kendaraan.
Mau bikin tol model bagaiamanapun kalau pengemudinya tidak sadar diri dan mau menang sendiri ya bakalan terus macet gini,.
Nah itu dia
Semoga attitude pengguna jalan semakin membaik…
Fasilitas udah bagus, tapi memang kesadaran pengguna jalan masih jauh dari kata tertib dan taat aturan
tru solusi jangka pendek dan jangka panjangnya apa mo ?
Gak efektif karena jauh mungkin ya, dan ga ada turunnya. Jadi kalo macet ambyarr
Menurut saya sih karna masih baru aja, nanti juga yang pada lewat jalur itu akan biasa… Masalah ga ada rest area juga jadi rame, seharunya yg mau masuk jalur tol japek prepare segalanya buat selama diperjalanan….betul ga ?
Mungkn masih pada pengin nyobain tol atas, jadi antrian di ujungnya padet. Pembagian kendaraan untuk jalur atas / bawah juga belum jelas.
coba besok dibandingkan antara hari biasa sama liburan