“Bottleneck” Kota Bandung
imotorium.com – Assalamualaikum, kali ini bahasnya tentang infrastruktur ya.. tentang jalan raya yang tentunya digunakan oleh seluruh masyarakat. Ini klasik sih, di Kota Bandung yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Pasti yang tinggal atau sering ke Bandung paham.
Jalan raya Cibiru – Cileunyi.. yang menjadi akses keluar masuk dari Kota Bandung ke Kabupaten Bandung dan Sumedang, sedari dahulu tidak pernah ada perubahan. Lebar jalannya sih cukup luas yaitu 4 lajur tanpa separator, namun volume kendaraan yang melewati jalan ini termasuk berlimpah. Ya.. jalan ini cocok dibilang “bottleneck” karena baik di pertigaan ujung Cibiru dan pertigaan Cileunyi / Jatinangor jalan yang ada jauh lebih luas.
Bayangkan, bila kita melaju dari kawasan industri Cileunyi, jalan yang tadinya lebar yaitu 6 lajur akan menyempit jadi 4 lajur, itupun ketambah traffic dari Jatinangor yang menuju Kota Bandung. Ada alternatif lain yaitu melewati jalan Tol, tapi ngga semua kendaraan bisa masuk tol kan.
Dan sebaliknya, dari arah Kota Bandung menuju Jatinangor dan Cileunyi, jalan yang tadinya lebar yaitu jalan raya Soekarno Hatta sebanyak 8 jalur (4 jalur lambat) di bundaran Cibiru akan bertemu dengan jalan raya 4 lajur dari arah Ujung Berung / Bandung Utara.
Hasilnya, jalan raya yang panjangnya hanya 4,5 km ini sering mengalami macet luar biasa baik pas rush hour atau weekend, malah bisa ditempuh dalam waktu 30 menit hingga 1 jam. Lebih buruk lagi malah penulis pernah terjebak akibat demo pengemudi ojek di dekat Bundaran Cibiru dan tidak bergerak nyaris 2 jam.
Tidak ada alternatif, mau tidak mau ya harus pasrah. Bahkan akamsi alias anak kampung sini pun cerita tidak ada alternatif jalan selain hanya ini saja. Adapun harus memutar jauh ke utara lewat Cikuda dan jalannya naik turun perbukitan, bisa 2-3x jarak tempuh normal.
Dengan volume kendaraan yang terus bertambah, sifat orang Indonesia yang senang berkendara sendiri dibandingkan naik angkutan umum (angkutan umumnya juga belum banyak berubah sih, masih kurang nyaman) bukan ngga mungkin jalur ini bakal semakin jadi jalur Neraka buat yang ingin ke Kota Bandung dari arah timur.
Ada yang mengalaminya juga ketika berkunjung ke Bandung? Jangan sungkan share di komentar ya. (imt)
- DAM Meluncurkan New Honda Vario 125, Ban Lebih Lebar!
- DAM Perkenalkan New Honda Genio Secara Hybrid
- Hemat Sampai 6 Jutaan!! Honda Jabar Virtual Expo
- Vario 160 Resmi Meluncur Di Jawa Barat!! Harga Mulai 26 Jutaan
- DAM Gelar Honda Custom Playground Collab dengan Brand Lokal
- Honda Sport Moto Show 2021 Kembali Hadir Menyapa Warga Bandung
- Banjir Promo di SPEKTRA FAIR, Catat 96 Kota Beruntung!
- Sukses di Bangka Belitung, FIFGROUP FEST Kunjungi Lampung Bagi-Bagi Promo Potongan Angsuran 5 kali hingga Cashback
- Lanjutkan Perjalanan di Agustus, FIFGROUP FEST Bagi-Bagi Keuntungan di Sulawesi Utara
- Perluas Jangkauan Pelayanan, FIFGROUP Kini Hadirkan Pameran Virtual FIFGROUP FEST di Jawa Timur
- Ketujuh Kalinya, FIFGROUP FEST Hadir Tawarkan Program Promo Menarik di Banjarmasin
- Resmi!! All New Honda CB150R Streetfire Hadir di Jawa Barat
- Edisi Spesial Pasca Lebaran Nih, SPEKTRA FAIR Virtual Tebar Promo di 26 Kota Besar Indonesia
- Resmi Hadir! All New PCX 160 di Jawa Barat Mulai 30 Jutaan!!
- Premium Matic Day Honda Hadir Kembali!
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
https://psychomotive.net/mencegah-bab-saat-perjalanan-jauh-ada-manteranya-gan/
Nitip gan…
Anda tidak ingin naik kendaraan umum , ya salah satu sebab boetuel boetul neck tersebut wkwkwk , memang ngomong lbh gampang
Ini saya foto dari dalam kendaraan umum dan saya lebih senang naik kendaraan umum, bisa nulis “bottle” yang benar ga?
jalur pp kerja … rumah ane ada di jalur stress tsb…
emang parah super parah…, apalagi klo abis shalat ied, bakalan jadi parkiran motor mobil..
rencana perbaikan masih angan dan rencana saja dari walikota dan gubernur sekarang gak tau kapan realisasinya 🙁
makanya, katanya mau dibuat 2 jalur diperpanjang dari soekarno hatta cibiru sampai pertigaan cileunyi jatinangor, tapi belum terealisasi