
imotorium.com – Rasa penasaran akan kecanggihan teknologi si Honda CBR250RR akhirnya terlunaskan sudah, penulis yang akhirnya berkesempatan langsung untuk menghadiri workshop Teknologi Honda CBR250RR di Astra Honda Training Center di Sunter, Sabtu (7/10) kemarin. Sipp, motor ini bikin penasaran sedari awal kemunculannya dan saat menghadiri factory visit si Honda CBR250RR ini mendapatkan perlakuan spesial di lini produksinya..
Bahas mesin dahulu, mengapa si CBR250RR ini begitu spesial.. ya bila melihat tampilan motor keseluruhan memang dimensi motor ini besar, namun ketika melihat hanya mesinnya saja.. yap cukup mesinnya saja.. Mesinnya itu kompak!! untuk ukuran 250cc 2 silinder. Bahkan bila dijejer dengan mesin motor 150cc 1 silinder dimensinya ngga beda jauh.
Mesin dengan konsep total control ini memang sepenuhnya bekerja dengan perintah dari ECU yang memiliki 3 riding mode yang dapat diatur sesuka hati. Riding modenya sendiri terdiri dari Comfort, Sport dan Sport +. Dan bukaan throttlenya sendiri motor ini menggunakan teknologi Throttle by Wire yang terintegrasi dengan riding mode tersebut. Jadi respon motor akan seirama dengan mode yang kita gunakan.. lebih presisi dan rentang power yang keluar juga pastinya sesuai dengan sudut bukaan gas motor.
Fact : Throttle By Wire saat ini belum semua motor Honda kebagian.. Tercatat baru Honda RC213V, Honda RC213V-S, Honda CBR1000RR Fireblade 2017, Honda VFR1200F dan Honda CBR250RR ini lho.. kereen kan?
Di sisi mesin, Honda CBR250RR ini hadir dalam konfigurasi Overbore 62.0 mm × 41.4 mm di masing masing silindernya. Yap, asupan tenaga diperkuat oleh profil camshaft DOHC 4 Valve untuk setiap silinder dengan lebar klep in 24 mm dan ex 22 mm. Itu gede mazbroo.. sebagai perbandingan saja.. mesin Honda CS1 yang merupakan turunan Honda Sonic 125 itu menggunakan teknologi SOHC 2 Valve dengan besar klep in 28 mm dan ex 24 mm. Lah ini CBR250RR dikasih klep yang sedikit lebih kecil tapi jumlahnya 2x lipat.
Tidak habis disana, Si CBR250RR ini mesinnya ngga bisa sembarang bongkar pasang.. catatan nih buat para mekanik atau modifikator diluar sana.. soalnya mesin ini butuh kepresisian tinggi.. dan pastikan saat membelah mesin.. semua part antara silinder kanan dan kiri ditempatkan dalam wadah yang khusus disediakan.. jangan sampai ketukar.. bisa berabe kalo bongkar mesin terus pas pasang ada baut yang nyisa.. wkwkwk
Mesin ini juga karena dengan profil kruk as 180 derajat untuk kedua silindernya, dipastikan vibrasi yang dihasilkan lebih minim tentunya.. nah untuk memangkas bobot mesin dan dimensi mesin secara keseluruhan.. part yang tadinya dianggap agak memakan ruang didesain ulang menjadi lebih kompak dan efisien.. seperti contohnya bearing. Ya, pada CBR250RR ini menggunakan metal bearing, mengeliminasi bearing model peluru atau bantalan roda yang jamak digunakan di mesin-mesin sejak jaman dahulu. Karenanya, metal bearing yang termasuk high speed bearing ini selain memangkas bobot mesin juga membuat mesin dapat berkitir lebih ringan.. Catatan yang perlu diingat karena aplikasi metal bearing ini.. motor tidak bisa sembarang pakai oli. Buang anggapan orang tua jaman dulu yang bilang motor kalau pakai oli lebih kental mesinnya jadi lebih awet.. kalo di CBR250RR tentu ini tidak disarankan.. karena metal bearing itu sangat memiliki ketergantungan kepada jenis oli yang digunakan agar mampu bekerja dengan baik, maksimal viskositas yang dianjurkan adalah 10w-40 saja..
Dan, dalam mengencangkan Mur yang terdapat di crankcase dan part lainnya yang ada didalamnya ngga bisa sembarang main kencangin aja. Harus menggunakan kunci torsi dan kekencangannya maksimal sekitar 21 Nm saja. Sebab ini berkaitan dengan metal bearing yang ada didalamnya mzbro.. kalau terlalu kencang dalam mengencangkan baut / mur di mesin yang ada metal bearing di mesin malah bisa macet.. kalau terlalu longgar juga pastinya mesin akan tidak bekerja dengan baik.

Beranjak dari mesin, motor ini spesial karena suspensi upside down depannya masing masing (kanan dan kiri) punya peran tersendiri. Dan keunikan tadi itu yang membuat motor ini jadi enak diajak bermanuver ataupun melahap kontur jalanan indonesia yang dominan bumpy
Terimakasih banyak penulis haturkan untuk Astra Honda Motor dan tim HC3 yang sudah memberi kesempatan untuk kepoin si Honda CBR250RR secara mendalam. Jadi semangat nih buat nabung biar bisa piara satu di rumah hehehehe (imt)
- Akhirnya Ban Motor Honda Revo Ganti Lagi
- Marc Marquez Datang Ke Bandung Euy!!
- Parkiran Rapih Dan Unik, Wahana Apresiasi Petugas Keamanan SMAN 4 Tangerang
- Suzuki Ecstar MotoGP Siap Memperebutkan Juara Dunia
- Akhirnya Merasakan Sensasi Honda PCX Electric 2019
- DAM Honda Beri Promo Spesial Awal Tahun 2019
- Oyy Baraya, Bandung Bakal Kedatangan Marquez Lho!!
- “Mission Winnow” Ducati Desmo MotoGP 2019 Resmi Meluncur
- Yamaha MT-15 Bermesin VVA Resmi Hadir, Dijual Mulai Rp 34.950.000
- AHM Bersama Kemenperin Mengembangkan Pendidikan Vokasi Ke Indonesia Timur
- Saturday Night Riding Suzuki, 300 Bikers Turut Berpartisipasi
- Beredar Foto Suzuki Satria RU 120 Lokal Dikirim Dengan Kontainer Ke Thailand?
- Tiket Pesawat Sepanjang Tahun 2019 Mahal, Waktunya Balik Naik Bus dan Kapal?
- Pengalaman Naik Bus ALS Ke Medan, 67 jam Menjelajah Sumatra (Part 1)
- Mengenal All New Toyota Voxy, Si “Baby Vellfire” Yang Paling Value
- Akhirnya Ban Motor Honda Revo Ganti Lagi
- Marc Marquez Datang Ke Bandung Euy!!
- Parkiran Rapih Dan Unik, Wahana Apresiasi Petugas Keamanan SMAN 4 Tangerang
- Suzuki Ecstar MotoGP Siap Memperebutkan Juara Dunia
- Akhirnya Merasakan Sensasi Honda PCX Electric 2019
- DAM Honda Beri Promo Spesial Awal Tahun 2019
- Oyy Baraya, Bandung Bakal Kedatangan Marquez Lho!!
- “Mission Winnow” Ducati Desmo MotoGP 2019 Resmi Meluncur
- Yamaha MT-15 Bermesin VVA Resmi Hadir, Dijual Mulai Rp 34.950.000
- AHM Bersama Kemenperin Mengembangkan Pendidikan Vokasi Ke Indonesia Timur
- Saturday Night Riding Suzuki, 300 Bikers Turut Berpartisipasi
- Beredar Foto Suzuki Satria RU 120 Lokal Dikirim Dengan Kontainer Ke Thailand?
- Tiket Pesawat Sepanjang Tahun 2019 Mahal, Waktunya Balik Naik Bus dan Kapal?
- Pengalaman Naik Bus ALS Ke Medan, 67 jam Menjelajah Sumatra (Part 1)
- Mengenal All New Toyota Voxy, Si “Baby Vellfire” Yang Paling Value
Yang Mau Silahturahmi sama Admin kesini aja :
Email : imotorium@gmail.com
Twitter : @imotorium
Instagram : @imotorium
Facebook : Imotorium FP
mantap
Trims share cerdas nya bro