Bus Double Decker Laksana Sudah Tiba Di Bangladesh!

imotorium.com – Bus Double Decker Laksana sudah tiba di Bangladesh, setelah sebelumnya Bangladesh juga mengorder bus terbaru buatan Karoseri Laksana asal Ungaran, Jawa Tengah. Tentu saja membanggakan karena produk Indonesia sudah tembus pasar Internasional dan kualitasnya juga diakui sangat baik.

Seperti informasi yang dibagikan oleh  Amimuslim Mamun & Nazmul Noman di grup Bangladesh Bus Lover, yang memperlihatkan foto dimana benar sebuah bus Laksana SR2 Double Decker dengan chassis Scania K410iB telah mengaspal. Bus ini bukan double deck pertama di Bangladesh karena sebelumnya sudah ada operator Bangladesh yang memiliki double decker seperti salah satunya Green Line.

Namun yang membanggakan adalah bus Double Decker Laksana SR2 ini adalah bus Double Deck pertama buatan Indonesia yang diekspor ke negara tersebut. Dan sebelumnya juga Laksana sudah mengirimkan beberapa unit bus Laksana SR2 XHD yang digunakan oleh operator Ena.

Mari lihat beberapa detail bus Laksana Double Deck yang dikirim ke Bangladesh ini, yang jelas perbedaan tampak dari panjang bus yang lebih panjang dibandingkan standar Double Decker di Indonesia. Ke bagian interior kita akan menemukan tangga ke deck atas yang diposisikan dekat pintu depan, desainnya sekilas mengingatkan akan bus Double Decknya Efisiensi atau UHD nya Adiputro.

Deck bawah kita akan menemukan konfigurasi seat 2-1 dan sebuah sleeper seat di sisi kanan. Seatnya sendiri memiliki cirikhas sebagaimana bus di Bangladesh kebanyakan yang menggunakan headrest besar dengan model seperti terpisah. Tidak ada toilet di bus pesanan Bangladesh ini, beranjak ke deck atas kita akan menemukan seat 2-1 dan menariknya disini juga disediakan sebuah kulkas mini untuk menaruh minuman ringan, mungkin karena Bangladesh cenderung panas cuacanya ya.

Mantap, dan beberapa pencinta bus di Bangladesh juga sangat antusias dengan armada bus double deck baru buatan Indonesia ini. Bus ini kabarnya akan dioperasikan oleh Shohagh company, rutenya masih belum ketauan sementara ini. (imt)