Transportasi MassalTravel

Kembali Lagi Ke Kaltim Setelah 4 Tahun

imotorium.com – Assalamualaikum, yah ini artikel tentang perjalanan kemarin dalam rangka menghadiri acara Honda Bikers Day 2018 Regional Kalimantan, nah kebetulan banget tahun ini diadakan di Samarinda, Kalimantan Timur.. tempat dimana penulis dulu mencari nafkah sebagai seorang karyawan perusahaan Tambang Batubara.

Dan, dalam perjalanan ini penulis cukup excited apakah dalam jeda 4 tahun ini sudah ada perubahan di Balikpapan – Samarinda Kalimantan Timur, mengingat dahulu saat kesana rasanya masih sangat asing sekali, dan sangat terasa sepi sekali suasananya.

Yah, perjalanan selama 3 jam dari Bandara Sepinggan Balikpapan menuju Kota Samarinda cukup memberikan sedikit gambaran tersebut. Yah setidaknya kini kondisi jalan rayanya jadi semakin lebih lebar dibandingkan dahulu. Bahkan sejak lepas kota Balikpapan penulis melihat ada beberapa SPBU baru yang dibangun.

Rest area Tahu Sumedang dan Masjid Muhammad Cheng Ho

Menelusuri Jl. Raya Soekarno – Hatta yang merupakan Jalan Nasional, tampak di beberapa SPBU kini terasa lebih sedikit antrian mobil yang hendak isi bahan bakar. Dibandingkan 4-5 tahun yang lalu, penulis merasakan sendiri sulitnya untuk mendapatkan BBM baik itu bensin ataupun solar untuk mobil operasional tambang. Malah saking malasnya antri lebih baik beli di pedagang eceran yang menjamur sepanjang lintas Kaltim.

Lepas KM 38 simpang Semboja menuju Samarinda menembus Bukit Suharto, kini jalanannya pun sudah diaspal mulus sekali. Lubang – lubang menganga yang dulu rasanya ngga bisa dihitung lagi kini sudah bisa dibilang hampir tidak ada. Perjalanan kali ini bisa dibilang perjalanan paling nyaman bagi penulis karena dahulu rasanya setiap melewati daerah ini sudah pasti harus waspada, apalagi jika malam hari karena minim penerangan dan minim juga pemukiman penduduk.. kini kondisinya sudah jauh lebih ramai. Bahkan bisa dibilang hanya di kawasan Taman Hutan Rakyat Bukit Suharto saja yang sepi sama sekali. Ya karena memang merupakan kawasan konservasi juga sejak dahulu.

Perjalanan 5 tahun yang lalu, kondisi malam hari sangat sepi dan gelap gulita. Warung rest area inipun penerangannya mengandalkan genset pribadi

Perjalanan pada siang hari jelas jauh lebih menyenangkan, malah sudah ramai saat ini

Dan di Bukit Suharto ini bisa dibilang kawasan paling menyeramkan dalam perjalanan Balikpapan – Samarinda. Jika sudah diatas jam 5 sore kawasan ini mulai hening dan para penduduk juga lebih memilih di dalam rumah ketimbang berurusan di luar pada malam hari. Dahulu konon wilayah ini merupakan tempat pembantaian para penduduk di zaman kependudukan Jepang, dan ditambah lagi lokasi ini juga populer pada tahun 80-an sebagai tempat pembuangan korban “Petrus”.

Sampai Samarinda, ternyata ada pembangunan jembatan Mahakam baru disamping jembatan Mahakam lama yang hanya 2 jalur saja. Menariknya lagi jembatan ini bakal jadi ikon baru Kalimantan Timur selain jembatan Tenggarong baru.

Yang atas adalah kondisi saat ini, jembatan baru terus digeber pembangunannya, yang bawah adalah pengalaman penulis dulu masih sempat merasakan menyebrang mahakam dengan ponton

Dan bicara suasana kota, tetap saja walaupun titelnya sebagai Ibukota Provinsi, Samarinda ini masih ketinggalan modern dibanding Balikpapan. Hanya saja tentu ada beberapa kemajuan yang bisa dilihat saat ini mulai dari bertambah banyaknya perumahan baru, pasokan listrik dari PLN yang sudah mulai stabil (dulu sih sering mati listrik, aneh kan.. Padahal provinsi penghasil energi terbesar tapi listrik saja sering padam) kemudian Mall juga makin banyak (ada 7 mall saat ini lho).

Suasana ramai saat acara Honda Bikers Day 2018 Regional Kalimantan, Samarinda butuh acara seperti ini.. Semoga sering – sering aja diadakan hehehe.

Tapi ada masalah klasik yang masih menjadi PR, dengan julukan “Kota Tepian” ini. Yap yaitu karena topografinya yang berada di pinggir sungai, cukup rendah plus padat penduduk, kota ini masih sering mendapatkan banjir. Ya masalah ini masih belum terselesaikan hingga sekarang kabarnya, yah semoga saja cepat ada solusi.

Tulisan ini hanya sedikit cerita dari pengalaman penulis saja, semoga Kalimantan Timur semakin maju, semakin nyaman untuk jadi tempat tinggal, bukan hanya sekedar tempat perantauan mencari nafkah saja.

Semoga bermanfaat. (imt)

imotorium

Pekerja kreatif, senang berkendara, fotografi, jalan - jalan dan penyayang. Thanks sudah sudi meluangkan waktu membaca disini, tinggalkan komentar supaya berkesan ya brosist, Semoga bermanfaat

5 thoughts on “Kembali Lagi Ke Kaltim Setelah 4 Tahun

Posting Komentarmu Disini

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d bloggers like this: